Enjoy the tenth chapter!Sekarang mereka sedang berkumpul di ruang tv villa orang tua Javeen dan Alana dan asik memakan snack mereka.
Sebenarnya mereka belum ada rencana apa-apa ke Bandung. Mereka langsung mengiyakan ajakan Javeen tanpa merencanakan apa-apa.
Yang penting ada tempat buat bobo, kata Kai yang suka molor tidak tahu tempat.
Yang penting bareng-bareng, kata si cowok Korea yang 'sok' setia kawan.
Yang penting sama bebeb Jemmy, kata Gita si budak cinta.
Dan sebagainya.
Alana sendiri sibuk meladeni Julian yang sangat manja, tidak peduli tatapan 'ngajak ribut' Javeen padanya, dia malah membalas tatapan itu dengan songong.
(javeen's deathly glare)
(julian's songong glare)
Javeen sibuk membagi pandangannya ke Alana dan Helena, Alana-pun menyadari itu dan berusaha mengalihkan pikirannya dengan meladeni Julian.
***
"Alana, jalan-jalan yuk?" ajak Javeen tiba-tiba berdiri dan mengambil tangan Alana yang ada dipangkuannya.
Alana kaget dan mendongak, suara Javeen saat memanggil namanya sangat merdu. Dan Alana sangat menyukainya.
Namun dia teringat saat Javeen tadi memperhatikan Helena, walaupun tidak ada yang sadar, Alana menyadarinya dengan mudah.
Entah sejak kapan pikiran dan mata Alana telah diserap oleh Javeen, untuk kedua kalinya.
Alana yang masih terkesima hanya mengangguk dan berdiri mengikuti Javeen, sebelum tiba-tiba tangan kanan Alana ditahan oleh orang di belakangnya, Julian.
"Excuse me, Mister. Lo nggak liat ya Alana lagi ngobrol sama gue?" kata Julian kesal sambil menahan tangan Alana.
"Excuse me, kid. Lo nggak liat kalo Alana sama sekali nggak keberatan gue ajak pergi?" balas Javeen mengejek Julian sambil langsung menarik pinggang Alana, membuat Alana tersentak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Fate✔
قصص عامةI owe fate a thank you for giving me you. - gemma troy started at 22/12/2017 ended at 25/05/2020