Bagian 2 - Terlalu Lebay

47.6K 3.3K 47
                                    


Gerhana sudah sampai di gedung dua, bagian khusus kelas 12 IPA 1 sampai 12 IPA 5. Ia berhasil membawa Claire untuk bergabung di kelas dua belas. Itupun setelah Gerhana memaksanya.

Di koridor gedung dua, Claire terlihat berjalan tidak jauh dari Gerhana. Karena ia tahu, ia akan digosipkan yang aneh-aneh oleh teman perempuan Gerhana yang menurutnya sangatlah tidak pantas untuk disebut perempuan.

Bagaimana bisa pantas? Baru saja Claire menginjakkan kakinya di gedung dua itu, semua murid perempuan itu sudah bertengger di depan tangga dengan baju yang sengaja mereka kecilkan dan rok yang panjangnya tidak sesuai dengan aturan.

Benar-benar menjijikan!

"Kak, aku nggak mau ke sini. Diliatin semua orang, Kak." Claire berusaha menarik-narik ujung seragam Gerhana yang membuat Gerhana menghentikan langkahnya dan langsung menatap Claire tajam.

"Apa, sih? Mereka bukan ngeliatin lo! Mereka semua ngeliatin gue! Percaya, nggak?"

Claire menggeleng pelan.

"Lo semua ngeliatin gue di kelas aja! Nggak usah di sini! Sekarang lo semua bubar!"

Seolah ada magnet yang melekat dari diri Gerhana yang membuat semua orang di koridor langsung berlarian entah ke manaa yang langsung membuat koridor gedung dua itu menjadi sepi.

"Oh iya, Kak. Bener kata Kakak."

Claire hanya bisa memberikan cengiran khasnya yang membuat Gerhana lagi-lagi menatapnya tajam lalu Gerhana melanjutkan langkahnya di koridor itu.

Baru saja berjalan lima langkah, suara beberapa teman lelaki Gerhana, membuat Claire menghentikan langkahnya dan berbalik yang diikuti oleh Gerhana juga.

"Mereka siapa, Kak?" bisik Claire dengan pelan ketika Claire melihat ada dua orang lelaki yang saling bergandengan tangan yang mungkin, ingin berjalan ke arah Claire dan Gerhana.

"Aduh, Ger! Baru aja putus sama yang itu, udah dapet gandengan baru aja lo!" timpal salah satu lelaki yang sekiranya sedang mengunyah permen karet.

"Berisik lo, As!" sahut Gerhana yang langsung disambut kekehan kecil oleh lelaki itu.

"Selow Ger selow."

Claire yang seolah tampak bingung dengan pembicaraan keduanya itu langsung berdeham kecil.

"Eh, ada manusia di sini lagi satu. Akang lupa atuh."

"Gue, Astero Suparjo. Terserah lo mau panggil gue apa. As, boleh. Ter boleh. Aster juga boleh. Atau kalau mau, panggil aja Sup. Gue ikhlas kok." Kata orang yang bernama Astero itu sambil mengulurkan tangannya ke arah Claire.

Claire hanya tersenyum singkat. "Claire, partner Kak Gerhana buat lomba dua bulan lagi."

"Anjay! Ngakak boleh nggak si?" Astero langsung tertawa setelah ia selesai mengucapkan kalimat itu. Sementara Claire dan Gerhana hanya bisa menatap Astero.

"Sumpah sumpah sumpah, baru kali ini gue denger ada yang nyebut lo, pake embel-embel 'kakak'," ucap Astero tertawa sambil menunjuk Gerhana.

"Berisik."

"Aland Dirgantara. Panggil Alan aja. Cukup. Nggak usah ditambah ataupun dikurangin lagi kayak Si Alay, Astero."

Astero menghentikan tawanya dan langsung menatap Alan dengan tatapan tajamnya.

"Ngatain gue alay! Nyadar diri dong, Lan! Lo juga sebelas dua belas sama gue. Iya, kan?" Astero menaik-turunkan alisnya berusaha untuk menggoda Alan yang hanya ditanggapi gelengan kecil oleh Alan dan tawa singkat oleh Claire.

Gerhana [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang