Bagian 8 - Bolos

36K 2.6K 54
                                    


"Itu namanya Galaksi Andromeda. Tau kan?" tanya Gerhana sambil menoleh ke arah Claire yang berada di sampingnya itu.

"Tau, bentuknya spiral terus bisa di lihat langsung tanpa pakai alat, nggak perlu ada bulan sama polusi cahaya kalau malamnya cerah atau terang," Claire menoleh ke arah Gerhana yang hanya bisa menatapnya dengan tatapan bingungnya. "jaraknya itu sekitar 2,5 juta cahaya dan letaknya itu kalau gak salah, di belahan langit bagian utara," sambungnya lagi.

Gerhana terdiam sebentar, ternyata pemikirannya tentang gadis ini terlalu dangkal. Ia bahkan sudah berpikir kalau Claire tidak tahu nama galaksi itu.

Ia sudah berpikir kalau Claire tidak mungkin mengerti tentang semesta. Tidak mengerti tentang luar angkasa.

"Nyontek dimana lo?" Claire menoleh lalu mengangkat kedua alisnya dan langsung terkekeh pelan.

"Nyontek? Emangnya aku ada keluarin handphone? Enggak, Kak!" seru Claire yang membuat Gerhana menatapnya tajam. "Siapa tahu lo di kelas udah searching tentang tempat ini," kata Gerhana.

Claire tertawa sambil menepuk dahinya pelan. "Aku enggak sebodoh itu, Kak. Galaksi Andromeda itu semua orang pasti tahu, itu kan hampir mirip sama Bima Sakti."

Gerhana mengembuskan napasnya. "Iya. Lo bener."

Claire melompat pelan lalu pandangannya kembali mengarah ke Gerhana yang masih menatapnya dengan tatapan bingungnya. "Jangan di tatap kayak gitu. Claire takut lihatnya."

Setelah mengucapkan kalimat itu, Claire kembali berjalan lagi untuk melihat-lihat yang lain. Sementara Gerhana masih terdiam di tempatnya tanpa ada niat untuk bergerak sedikit pun. Ia masih menatap punggung Claire yang perlahan sudah menghilang.

"Kayaknya harus ada satu pertanyaan lagi buat dia. Gue harus pastiin kalau dia memang bener-bener ngerti."

Setelah itu, Gerhana langsung berjalan mengikuti arah Claire yang tadi sempat di lihatnya. Setelah berjalan cukup panjang, Gerhana melihat Claire berdiri di depan sebuah foto.

"Itu namanya rasi Canis Major. Di rasi itu, ada namanya bintang Sirius. Bintang yang paling terang kalau malam." Claire menoleh. "Oh, itu rasi Canis Major?" tanyanya.

Gerhana mengangguk. "Sirius juga salah satu sistem bintang yang deket sama bumi. Jaraknya 8,6 juta cahaya. Tetangga dia yang paling deket itu adalah bintang Procyon."

"Paling terang, ya?" tanya Claire yang membuat Gerhana langsung mengangguk.

"Iya."

"Berarti sama kayak aku, dong." Gerhana menoleh lalu memandang Claire dengan tatapan bingungnya.

"Sama kayak lo?"

"Iya. Kalau kata Bunda, Claire itu artinya cahaya dan terang. Jadi bisa dong Sirius di samain sama aku," jelas Claire yang membuat Gerhana menggeleng.

"Sirius jangan di samain sama lo. Emangnya nggak kasian sama yang udah nemuin bintang itu, terus ujung-ujungnya di samain sama lo?"

"Emangnya kalau di samain sama aku, masalah ya?"

Gerhana mengangguk. "Iya. Besar masalahnya."

"Kenapa coba?"

"Karena lo, gak seterang dia. Lo itu gelap."

"Emang iya?"

"Iya."

"Kenapa aku gelap?"

"Ya karena lo gelap."

"Emangnya aku nggak bisa terang?"

"Au, bodo amat. Gak peduli," kata Gerhana yang langsung berjalan meninggalkan Claire sendirian di lorong itu.

Gerhana [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang