-FN#1-

230K 13K 718
                                    

Devan & Lissha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Devan & Lissha

Pada kenyataannya, merelakan tidak berarti apa-apa jika tidak disertai dengan kemauan.

Tau kok kalo cerita ini udah tamat. Tapi tetep vote boleh dong...

👑

"Devan! Jemput adik kamu di bandara sekarang!" Teriak Sonya di depan pintu kamar putra sulungnya yang masih asik berkutat dengan ponsel hitam berlogo apel.

"Iya, ma," Sahut Devan tanpa menoleh sedikitpun kepada sang mama.

"DEVANDER WILLIAM! Jemput Alissha sekarang atau seluruh fasilitas kamu mama tarik!!" Rupanya kesabaran Sonya sudah habis. Pasalnya, Sonya sudah menyuruh Devan sejak setengah jam yang lalu, namun Devan masih betah di tempatnya.

Devan segera beranjak dari duduknya, memakai jaket merah maroon dan mengambil kunci mobil untuk segera menjemput Alissha, adik tercintanya yang akan kembali dari New York setelah 4 tahun menjalani pendidikan di sana.

Devan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Setelah sampai di tempat tujuan, Devan berdiri di tempat yang sudah Alissha perintahkan. Cowok itu merasa sedikit risih dikarenakan banyak gadis yang menatapanya dengan tatapan err ... memuja.

Devan berusaha tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Matanya sesekali mengedar ke sana ke mari, mencari seseorang yang sudah ia nanti-nanti empat tahun belakangan ini.

"Devan!" Alissha memeluk erat kakak laki-lakinya. Alissha melepaskan pelukannya dan menampilkan senyuman manisnya yang membuat kaum adam meleleh.

"Udah tambah gede nih adek gue!" Devan mencubit kedua pipi adiknya, kemudian merangkul sang adik menuju mobil.

👑

Alissha membuka pintu rumahnya, yang pertama kali ia lihat adalah sang mama yang tengah duduk di ruang tamu sembari membaca majalah. Alissha berlari menghampiri mamanya dan memeluknya erat.

"MAMAAA! Lissha kangen!" Seru Alissha disela-sela pelukannya.

"Aduuuh anak mama yang satu ini.." Ucap Sonya sembari membalas pelukan Alissha.

"Kangen sama mama doang? Sama papa engga?" Sindir Vito yang entah kapan datangnya.

Sontak Alissha berhambur kepelukan Vito. "No! Kangen Papa juga!"

Vito mengusap puncak kepala Alissha lembut. "Iya sayang, gimana sekolahnya di sana?"

Alissha melepaskan pelukannya dan duduk di samping Devan yang sedari tadi memperhatikan adegan 'kangen-kangenan' tersebut. Alissha mengalungkan tangannya di leher Devan, setelahnya barulah ia menjawab pertanyaan sang papa.

Fake NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang