-FN#30-

51.6K 3.8K 498
                                    

Next? 150+ vote dan 45+ komen
Gak sampai? Gak lanjut wkwk

👑

Perempuan itu adalah Amber, Amber adalah teman sekolahnya saat di New York.

Bagaimana mungkin Amber kenal dengan Albert?

Asoy yang salah tebak -Khaaeey

Alissha menghampiri Albert dan Amber yang sedang duduk sambil berbincang santai. Gila? Amber mantan pacar Albert? Alissha benar benar tidak yakin.

Amber menyadari keberadaan orang lain selain ia dan Albert. Ia menoleh dan menatap Alissha tak percaya. Alissha duduk di samping Amber.

"ALISSHA? WHAT ARE YOU DOING HERE?"

"Umm, Amber, Bahasa please?" Albert menatap Amber ragu.

"Okey okey."

"Kamu ngapain di sini?" Kata Amber tak lepas dengan logat baratnya. Bahasa Indonesia Amber memang belum lancar, tidak seperti Albert dan Alissha tentunya.

"Emm main aja kok, kamu sendiri kok bisa kenal Albert?" Alissha menatap Albert dan Amber bergantian.

"Albert keponakan aku."

"Gila, dunia kenapa sempit banget," Alissha memijat pelipisnya. Lalu, bagaimana dengan ucapan Arka tentang mantan pacar Albert?

"Tadi Arka bilang ke gue, katanya ada mantan pacar Albert? Kok malah kamu sih? Kalian berdua gak kena kompleks kompleks kayak di cerita cerita gitu kan?" Mata Alissha menyipit, menaruh curiga.

Albert memegang kening Lissha, seolah mengecek suhu badan cewek itu. "Lo waras kan Sha? Apa perlu gue ulang yang kemarin?"

Alissha menggeleng cepat. Yang dimaksud 'ulang' oleh Albert tentunya adalah pernyataan cintanya untuk Alissha.

"Mustahil Sha hahah. Mungkin yang dimaksud Arka bukan aku, tapi-"

"Amber tas aku dimana ya?"

Kejutan apalagi ini? Alissha tak habis pikir. Jangan bilang kalau...

Gila, rasanya Alissha benar-benar gila. Fakta terus berdatangan tanpa ampun. Seolah menghujam masalah hidupnya.

Dia adalah Sahila, seseorang yang ia anggap merebut Alexnya, Alex miliknya.

Heheh -Khaaeey

Apa yang Alissha pikirkan? Tidak ada. Pikirannya kosong, semakin lama, semakin banyak fakta yang terungkap.

Sebentar. Ucapan Arka melintas kembali di pikirannya. Mantan pacar Albert? Sahila? God! Apa apaan ini?

Batinnya seakan lega dan juga tidak terima disaat yang bersamaan. Hatinya berontak meminta penjelasan yang bahkan belum ia terima sedikit pun.

Suasanya berubah menjadi canggung, tidak ada yang bersuara. Bahkan Amber hampir mengabaikan ucapan Sahila karna melihat ekspresi teman sekolahnya saat di New York.

"Ah em, tas kamu di sofa. Ah iya sofa itu," Amber menunjuk sofa yang ada di seberangnya.

"O-okey," Sahila menghampiri sofa yang ditunjuk Amber, kemudian duduk di sofa tersebut.

"Jadi.. Lo.. Mantan pacar Albert?" Tanya Alissha.

"Iya, dia mantan. Gue rasa lo masih ingat sama cerita gue tentang.. pacar gue yang dijodohin," Albert menunduk. "sorry gue gak bilang dari awal"

"Kenapa lo gak bilang kalau ternyata dia mantan pacar lo?"

"Gue gak bisa. Rasanya sulit kalau harus jujur ke elo, apalagi kalau tahu siapa orang yang bakal dijodohin sama Sahila."

Amber menatap bingung ketiga orang di dekatnya. Apa yang sedang mereka bicarakan? Pikir Amber.

"Kalian ngomongin apa sih?" Tanya Amber pada akhirnya.

"Masalah besar."

"Sesantai ini?"

Ketiganya mengangguk. Amber mengangan tak percaya. "Huft! Aku gak paham, aku balik ke apartmen aja ya. Belum mandi nih soalnya."

Seperginya Amber dari rumah Albert, keadaan masih canggung. Sampai Sahila yang menjelaskan semuanya.

"Sha, gue minta maaf kalau keegoisan bokap gue dan bokapnya Alex bikin hubungan lo dan Alex rusak. Perjodohan ini terjadi karena dulu, Om Thomas asal ngomong kalau nanti Om Thomas dan bokap gue punya anak, mereka janji bakal ngejodohin anak mereka.

"Bokap gue nagih janji itu, dan ya.. Om Thomas gak ada pilihan lain karena dia yang buat janji itu.

"Gue sama Alex nyoba berbagai cara supaya perjodohan batal, tapi gak mudah. Ini soal janji. Om Thomas gak mau ingkar janji.

"Dan soal gue yang kelihatan mesra sama Alex, gue minta maaf, kita lakuin itu terpaksa. Keluarga gue nyuruh orang untuk ngikutin gue dan Alex, di situ posisinya gue dan Alex lagi jalanin rencana meski akhirnya gagal.

"Tapi perjodohannya batal bukan karena rencana kita, tapi karena Alex yang udah putus asa dan milih nabrakin mobilnya ke pembatas jalan dekat rumahnya.

"Ngelihat sebegitu kerasnya Alex untuk mau nentuin pilihannya sendiri di dalam hidupnya, Om Thomas dan bokap gue setuju untuk gak melanjutkan perjanjian itu dan ngebiarin gue sama Alex untuk bebas."

Alissha benar benar seperti dihantam jutaan anak panah. Entah yang keberapa kali, fakta baru telah terungkap. Hatinya teriris. Rasa bersalah hinggap di hatinya.

Seharusnya, andai saja, kalau saja, semua kalimat tersebut menyerbu batinnya. Bayangan bayangan tentang hubungannya dan Alex jikalau tidak ada kesalahpahaman ini.

"Gue.. Juga minta maaf. Seharusnya gue denger penjalasan kalian. Gue terlalu terbawa emosi, gue kalut. Gue terlalu murka karna milik gue diambil."

Sahila memeluk Alissha. "Gue mewajarkan itu. Lo tenang aja, gue juga mengerti posisi lo. Karna apa? Karna gue juga ngerasain, ketika ngelihat lo sama Albert."

"Maaf, gue gak tahu kalau cewek yang dimaksud Albert ternyata elo."

"Gak masalah, sekarang lo udah tahu yang sebenarnya. Cepat perbaiki hubungan lo sama Alex, hidupnya benar-benar gak teratur ketika lo pergi."

Alissha mengeratkan pelukannya kepada Sahila. "Pasti, gue akan segera perbaiki semuanya."

"Udahan dong ngedramanya, gue lapar nih!"

Pelukan keduanya terlepas, kemudian beralih menatap tajam Albert yang merusak suasana.

"MAMA SUDAH MASAK! SINI KE MEJA MAKAN!!" Teriakan Farah menggelegar seantero rumah. Dengan gerakan cepat, Albert meninggalkan ruang tamu dan duduk manis di meja makan.

"Kalian nih ya, bikin Tante kangen masa muda!"

👑

ini konfliknya aku ganti, jadi mungkin ada yang bingung karena udah pernah baca terus baca ulang dan jalan ceritanya beda.

soalnya aku ngerasa lawak banget anjir kayak sinetron. gak tau apa yang aku pikirin pas nulis konfliknya. mohon ampun guys.

Fake NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang