-FN#3-

101K 7.7K 204
                                    

Perasaan yang sudah aku tenggelamkan hanya dengan sekali tatapan muncul kembali ke permukaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perasaan yang sudah aku tenggelamkan hanya dengan sekali tatapan muncul kembali ke permukaan

👑

"Sha! Buruan!" Alea menarik tangan Alissha yang sedang membenarkan letak kacamatanya.

"Iya iya sabar."

Vito dan Sonya yang melihat Alissha dan Alea sedang menuruni tangga, menatap keduanya dengan pandangan meminta penjelasan.

Bagaimana tidak jika Alissha dan Alea menggunakan seragam yang kebesaran, rambut yang di ikat satu beserta poni yang dikedepankan, dan kacamata bulat.

Sedangkan Devan hanya biasa saja dan tetap melanjutkan sarapannya, jelas saja karena Devan sudah tau bahwa kedua gadis itu akan merubah penampilannya.

"Lea, Lissha! Apa apaan kalian?" Ucap Sonya.

"Bagian dari rencana, ma," Ucap Alissha seadanya.

"mama gak setuju, Sha," ucap Sonya.

"Udahlah Ma, ini cara mereka untuk menyelesaikan masalah. Papa yakin mereka udah mikirin ini baik-baik," Ucap Vito.

"Iya Ma, biarin aja. Lagian kan ada Devan juga," Tambah Devan.

"Yasudah terserah kalian, tapi kalau ada apa-apa segera kasih tau ke Devan!" Tegas Sonya.

Alea dan Alissha mengangguk.

Setelah menyelesaikan sarapannya, Devan, Alissha, dan Alea segera berangkat menuju sekolah menggunakan mobil Devan.

"Turunin kita di halte depan." Ucap Alissha.

Devan mengernyitkan dahi bingung "Kok gitu?"

"Lo pikir kita gak akan dicurigain kalau dateng dari parkiran petinggi? please Devan, lo kenapa makin hari makin pinter sih?" ucap Alea sebal.

"Iya iya bawel." Devan pasrah.

Alea dan Alissha diturunkan di halte yang jaraknya tak jauh dari sekolah.

Setelah beberapa menit berjalan kaki, keduanya memasuki gerbang sekolah dan langsung disambut tatapan sinis yang disertai ejekan.

Alissha dan Alea hanya menunduk, berpura-pura takut.

Sepanjang perjalanan menuju ruang kepala sekolah, tak henti-hentinya mereka di ejek.

"Dari perusahaan mana ya kira-kira? gak mungkin gak keurus begini."

"Nambah lagi korbannya si Sarah?"

Fake NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang