-FN#33-

50.2K 3.7K 126
                                    

Kini, ketiga pasangan aneh itu berkumpul di kantin. Mengundang perhatian banyak siswa maupun siswi.

"Eh, dikit lagi Sarah lulus. Apa kita langsung jeblosin bokapnya ke penjara aja?" Tanya Axel tiba-tiba.

"Kamu telat! si Roy Roy ANTV, bukan. Maksud papa Roy Kiyowo eh bukan ta-"

Axel berdecak sebelum memotong ucapan Thomas yang tiba-tiba ada di sekolah dengan balutan jas kerjanya, tak lupa diawali tatapan kaget. "Bukan Roy Kiyowo pa! Tapi Roy kimoci."

Devan menoyor kepala Axel. "Lo juga salah malih. Yang bener Roy Kiyosi."

"Hah? Apaan? Kiyoti?"

"Heran gue, punya temen kupingnya ketutup semua. Perasaan dokter THT banyak," Devan menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Axel.

"Om pake bibit unggul gak sih? Kok anaknya jadi rada-rada?"

Thomas menatap Devan tajam. "Sembarangan kamu! Bibit om ya jelas unggul lah. Kalo Axel mah.. Ah om gak yakin kalau dia anak Om."

Alea tertawa kencang mendengar Axel tidak diakui oleh papanya sendiri. "Udah om, kasian pacar Alea."

"Hush malah becanda. Om mau bilang, kalau Roy sudah di penjara kemarin. Om sudah melaporkannya dibantu dengan bukti yang kalian kumpulkan. Terutama rekaman dari kamu, Alissha."

👑

"Yang ayok nonton! Aku pengen banget nonton filmnya."

"Gak mau! Gue mau tidur."

"Yang, yang, sayang."

"Yang, yang, yang, yang, lo kira gue loyang? Hah?"

"Makanya ayok nonton, sayaaaang, habis nonton langsung pulang deh."

"Dibilang enggak, gue ngantuk mau tidur ih!"

Pasangan rusuh. Axel mencoba membujuk Alea agar mau nonton film di bioskop. Sayangnya gadis itu menolak dan malah memilih untuk tidur di karpet ruang keluarga.

Sedangkan di sampingnya ada pasangan normal.

"Mau makan lagi?"

"Kenyang."

"Terus mau apa?"

"Gak mau apa apa, nonton tv aja."

Haura mengangguk dan menikmati acara tv bersama Devan di sampingnya. Benar benar normal.

Beralih dari yang normal ke yang aneh.

Alissha bersandar pada dada Alex, keduanya tengah bermain ponsel. Bukan, lebih tepatnya Alissha yang sedang memainkan ponsel Alex.

Dan Alex hanya sebagai penonton, sesekali menanggapi pertanyaan Alissha.

"Allesha siapa? kenapa dibalas?"

"Saudara."

"Najma, Arta, Aura, Kiana, Gisel?"

"Adik kelas. Gue cuekin."

"Bagus."

"Es krim?" Alissha menggeleng. Interaksi keduanya memang kembali aneh.

Fake NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang