-FN#35-

53.8K 3.6K 354
                                    

👑

Setelah melewati rangkaian acara, Alex dan Alissha menempuh perjalanan ke rumah yang sudah Alex bangun dengan uang yang ia tabung.

Tepat hari ini, Alex dan Alissha resmi menjadi sepasang suami istri. Tanpa adanya acara pertunangan yang seharusnya dilaksanakan beberapa hari setelah mereka lulus SMA.

Mereka kuliah, setelah lulus dan siap secara mental dan finansial, keduanya memutuskan untuk menikah. 

Alex meneruskan seluruh perusahaan Thomas bagian Asia. Sedangkan Axel sisanya yang tentunya lebih banyak jika dibandingkan dengan bagian Alex.

Kedua pasangan tersebut memasuki rumah yang sangat mewah dengan tangan yang saling bertautan. Senyum tak kunjung luntur dari si perempuan.

Tanpa berniat mengelilingi seisi rumah, Alex membawa Alissha ke kamar mereka berdua🌚

Alissha mengganti gaun pengantinnya dengan piyama hitam polos. Sedangkan Alex mengganti kemejanya dengan celana training dan kaus putih polos.

Alissha mengoleskan pelembab bibir, kemudian bersandar di kepala kasur sembari memainkan ponselnya.

Alex bergabung dengan Alissha, cowok itu menyalakan tv, menyaksikan piala dunia dengan tangan yang memeluk pinggang Alissha.

Bukan seperti pasangan pada umumnya kan?

"Lex, apa rumah ini gak berlebihan untuk kita berdua?" Tanya Alissha tanpa mengalihkan pandangannya.

"Kamu gak mau punya anak?" Tanya Alex tajam.

"Ya gak gitu.. maksud aku, untuk kita dan mungkin dua anak.. Emm.. Terlalu berlebihan," Alissha sedikit malu menyebutkan jumlah anak yang ia inginkan.

Alex mengernyit, mendongak menatap Alissha. "Kata siapa cuma dua?"

Alissha melongo, menatap Alex tak percaya. "Kamu jangan gila!"

"Aku pengen punya anak banyak. Biar rumah rame, biar perusahaanku ada yang nerusin juga."

Jitakan kecil diberikan Alissha kepada Alex. "Kamu pikir ngelahirin gampang? Hah? Jangan aneh aneh!"

Alissha sudah mendapat gambaran seperti apa rasanya melahirkan, cerita dari mama Alex dan beberapa teman sosialitanya yang telah menikah lebih dulu karna perjodohan selalu terbayang.

Walaupun bisa saja rasanya jauh dari apa yang ia bayangkan. Tetap saja yang ia pikirkan adalah rasa sakit.

Tapi tak apa. Perempuan memang harus begitu kan? Siapasih yang tak ingin memiliki keturunan?

"Kenapa harus mikirin melahirkannya kalau buatnya aja belum?"

O ow, darurat. Alex tidak akan meminta 'haknya' sekarang kan?

Alissha yang paham ke arah mana pembicaraannya dengan sang suami, segera meletakan ponselnya di meja dan masuk ke dalam selimut. "Besok aja ya, aku capek," Alissha memejamkan mata. Berharap segera tidur secepat mungkin.

Alex tersenyum geli. "Jangan alesan."

Alex membalik tubuh Alissha menjadi ke arahnya, membungkam bibir cewek itu dengan bibirnya.

Fake NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang