-FN#6-

85K 6.8K 413
                                    

Axel, Devan, Alex

Axel, Devan, Alex

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👑

Alissha segera berlari keluar untuk menuju kamar Alea yang berada di seberang kamarnya. Mulai malam ini, Alea memang berpisah kamar dengannya.

Tanpa mengetuk pintu, Alissha langsung saja masuk ke dalam kamar Alea yang tidak dikunci.

Alea sempat mengomel karena Alissha dengan seenaknya masuk ke dalam kamarnya.

"Ada yang chat gue." Alissha menunjukkan pesan yang ia dapat.

Alea mengernyit. "Coba lo simpan nomornya, terus lo lacak siapa nama orang itu."

Alissha segera melakukan yang dikatakan Alea.

"Sarah Johnson."

"Si cabe Sha?" Alissha mengangguk.

"Shit! Besok gue harus ke toilet dong?"

"Ya."

👑

"Sekarang?"

"Iya! Cepetan, nanti gue jaga-jaga dan jangan sampai ketauan kalau lo bawa ponsel!"

"okay!"

Alissha segera menuju ke toilet lantai 1. Baru saja ia masuk, tubuhnya sudah disambut dengan tepung.

"Enak? Mau lagi?" Tanya Sarah dengan senyum mengejek.

"Guys! Sekarang!"

Setelah mendengar aba-aba Sarah, Dania dan Tyas menyiram Lissha dengan air kopi yang sangat bau.

Mereka bertiga tertawa senang melihat Alissha dengan keadaan yang mengenaskan. Alissha hanya diam dan pasrah menerima perlakuan dari Sarah.

"Ini cuma peringatan buat lo! Lo pikir gue gue tau, lo ngeliatin gue yang lagi mesra-mesraan sama Devan di parkiran kemarin? kenapa? Iri ya? Makanya jangan jadi orang miskin! Nggak level sama Devan! wopss!" Sarah mendorong tubuh Lissha hingga membentur tembok.

"Gue bakal ngelakuin sesuatu yang lebih dari ini kalau lo sampai berani deketin Devan!"

Sarah dkk pergi meninggalkan Alissha yang menggeram kesal.

Alissha menelepon Alea, namun sayangnya Alea tidak menjawab teleponnya. Alissha menelepon Alea lagi. Tak mungkin ia keluar dari toilet dalam keadaan seperti ini.

Perih pada lutut dan sikunya Alissha abaikan. Baginya luka seperti ini tak ada apa-apanya. Alissha hanya diam di toilet, bersyukur tidak ada yang masuk ke toilet lantai 1.

👑

Setelah menemukan Devan yang sedang sendirian, Alea segera mengajak Devan ke toilet cewek lantai 1 sembari menceritakan semuanya.

Saat di perjalanan, Devan tak henti-hentinya mengumpat kesal. Devan langsung masuk ke toilet cewek lantai 1. Tak peduli jika ada yang melihatnya.

Tanpa basa-basi Devan segera menggendong Alissha. Devan berjalan cepat sekali, Alea pun sangat sulit menyamai langkahnya.

Tujuan Devan saat ini hanya membawa adiknya ke ruangan khusus miliknya. Tak peduli dengan ponselnya yang terus menerus berbunyi.

Devan menyuruh adiknya agar segera berganti pakaian dan mengobati lukanya. Alea membantu Alissha mengobati lukanya.

Setelah melakukan yang diperintahkan Devan, barulah Alissha diintrogasi.

"Lo diapain sama Sarah?" Tanya Devan tak sabar.

"Gue gapapa."

"Gue nanya."

"Gue disiram air kopi sama tepung, terus didorong sampai kebentur dinding."

"kenapa lo nggak telepon gue?" Tanya Devan.

"Kalo Sarah tau lo nyamperin gue, gue makin disiksa sama dia."

"Duh Sha, maaf gue gak angkat telepon lo. Gue fokus cari Devan, gue gak tau mau minta tolong siapa lagi. Kalau gue suruh bodyguard untuk bawa lo, mereka bisa curiga."

"Gapapa, Le."

Devan pasrah, tak habis pikir dengan dua cewek di depannya ini. "Sekarang lo istirahat." Devan diam sebentar. "Le, ubah dandanan lo! Habis ini kita pulang."

"Izin dulu."

"Iya nanti gue izin ke Tante Vio. Lo tidur aja dulu, nanti gue bangunin."

Alissha memasuki alam mimpinya, Alea merubah penampilannya menjadi Alea yang sesungguhnya, dan Devan memainkan ponselnya.

Devan sudah meminta izin kepada Vio bahwa ia, Alissha dan Alea harus segera pulang. Devan membangunkan adiknya.

"Sha, bangun, yuk pulang," Devan menepuk nepuk pipi Alissha pelan.

Alissha pun bangun dari tidurnya dan merapihkan barang-barangnya.

Dikarenakan mobil Devan berada di parkiran umum, maka mau tak mau Alissha, Alea dan Devan harus melewati siswa siswi Willston.

Devan, Alea, dan Alissha melewati koridor sekolah, banyak yang berbisik bisik kagum melihat keduanya, pandangan memuja pun tak lepas dari keduanya.

'Jadi itu Alissha? Cantik banget sih.'

'Itu Alissha adeknya Devan ya?'

'Cantik banget'

'Cewe di sebelah Alissha siapa ya? Cantik banget.'

'Itu Alea. Sepupunya Alissha sama Devan.

Alissha, Devan dan Alea mengabaikan suara suara itu. Jika ada yang menyapa, Alea dan Alissha akan membalasnya dengan senyum.

Hingga pergelangan tangan Lissha dicekal oleh seseorang.

"Eh adik ipar, tumben ke sini. Mau ketemu kakak ipar ya?"

👑

Fake NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang