A/N: Jangan lupa vote dan comment :)
"Sudah jelas ini bukanlah mimpi belaka." berada dalam rentetan situasi yang cukup kacau membuat kesadaran Zafran mulai kembali seperti semula.
Ketegangan yang menyelimuti mereka bertiga terasa jauh lebih pekat dari semua hal yang telah Zafran lalui. Dan sudah cukup bagi Zafran untuk kebingungan, ia harussegera beradaptasi pada saat itu juga atau nasibnya akan segera tamat karena tidak berhasil bertahan dengan tekanan keadaan.
"Lakukan analisis sementara aku yang akan melakukan eksekusi di dunia nyata." memerintahkan kepribadian lain untuk bekerja sama karena ia tidak bisa memproses data informasi demi informasi yang terlalu banyak sendirian saja ketika situasi memaksa dirinya untuk terus fokus bergerak.
Menarik gagang ujung pistol yang ia genggam untuk memastikan benda tersebut tidak macet ketika ditarik. Zafran memutuskan untuk membantu pria yang berada di depannya, yaitu Putra karena prioritas utama mereka adalah menaiki anak tangga secepat mungkin sementara Kiki menyingkirkan makhluk-makhluk yang mengejar dari belakang.
"Jumlah peluru yang aku miliki tidak terlalu banyak, aku hanya memiliki satu slot magazin terakhir sebagai cadangan!" memberi tahu mereka berdua mengenai hal ini lebih awal sebelum ia tidak sempat mengatakannya karena terbawa situasi.
"Ambil ini, jangan permasalahkan pelurunya!" dengan cepat memberikan Zafran sebuah AK-47 berwarna hitam yang berasal dari portal dimensi. Magazin yang berada di dalam senjata tersebut terhubung dengan ruang penyimpanan dimensi milik Kiki sehingga butir peluru secara otomatis akan selalu terisi kembali dalam interval waktu satu detik ketika magazin telah sepenuhnya kosong.
"Berapa sisa waktu yang kita miliki? Putra?" berada dalam masa-masa krusial.
"3 menit."
"Aku akan kesana terlebih dahulu untuk membuka jalan, kalian harus terus bergerak!" langsung melakukan teleportasi menuju ke tempat tujuan, meninggalkan mereka berdua karena sisa waktu yang mereka miliki tidaklah banyak.
***
Zafran menggantikan posisi Kiki untuk melindungi bagian belakang sementara mereka masih terus bergerak tanpa berniat mengurangi kecepatan sedikitpun. Dilengkapi dengan senter yang ikut terpasang di bawah bagian ujung senjata tanpa menggunakan peredam membuat Zafran dapat melihat dengan jelas wujud makhluk-makhluk yang sedang mereka hadapi kali ini.
Semakin diamati, semakin ia sadari jika wujud mereka telah menjadi sulit dikenali akibat mutasi yang jumlahnya tidak dapat diketahui akibat perubahan yang terlalu mengerikan. Zafran tidak bisa ragu lagi, ia harus mengerahkan segalanya jika ingin lolos dari mereka.
"Untuk sekarang aku lebih memilih menjaga jarak daripada menghadapi mereka secara langsung. Tenaga mereka sudah setara dengan monster itu sendiri."
Belasan makhluk lebih dengan stamina beserta kecepatan berlari di atas rata-rata terus bermunculan dari arah bawah dengan mengeluarkan lengkingan suara yang sangat tidak enak didengar oleh telinga sekaligus menyemburkan cairan tertentu yang bersifat korosif dengan daya jangkau maksimal satu setengah meter akibat sempitnya ruang yang berada di sekitar mereka.
"Cairan yang mereka semburkan berbahaya, jangan sampai terkena!" memperingatkan Zafran yang sedang berada dibaliknya sembari terus menembak makhluk-makhluk yang muncul dari arah depan.
"Aku usahakan semampuku."
Mengarahkan AK-47 menuju ke depan sementara ia bergerak mundur kebelakang. Udara yang berada di sekitar semakin terasa pengap akibat makhluk demi makhluk yang terus bermunculan seakan-akan tidak ada habisnya.
"Ada yang aneh dengan senjata ini, kenapa dari tadi tidak habis-habis pelurunya?" merasa heran dengan senjata pemberian Kiki karena ia sudah cukup menghemat butir demi butir dengan menggunakan single shoot per target sehingga peluru yang akan meletus dapat Zafran kendalikan dan tidak boros sebelum kehabisan butir di dalam magazin.