#11

331 42 1
                                    



"Jangan ambil alih tubuhku seenak kalian!" mengambil kendali ulang atas tubuh Zafran sendiri, persiapan yang dibutuhkan telah sepenuhnya selesai dan ia dapat melakukannya dengan sesegera mungkin.

"Penguatan fisik: 0,01%"


 Kembali berlari dengan kecepatan tinggi untuk menghindari cabang demi cabang yang terus membelah diri mengejar dirinya. Tubuh Zafran merupakan salah satu bagian uji percobaan yang telah dilakukan dalam waktu yang lama demi mengembangkan ilmu pengetahuan yang belum pernah dipelajari sebelumnya. Terutama ketika dirinya masih tidak sadarkan diri, telah ada ribuan eskperimen lebih yang menghasilkan banyak data untuk terus diteliti dan ditingkatkan.

 Manusia merupakan makhluk fana yang mudah terluka sekaligus tewas dalam berbagai penyebab, seperti rasa sakit, kecelakaan, musibah, bencana alam, dan sebagainya. Diantara semua hal itu, selalu ada rasa sakit yang tidak bisa dihindari sebagai bentuk reflek jaringan sistematikal kinerja otak yang bereaksi ketika ada sesuatu yang tidak semestinya melukai anggota bagian tubuh, baik luar maupun dalam.

 Rasa sakit dapat dihindari sementara waktu dengan menggunakan obat-obatan buatan seperti narkoba, namun rasa sakit tersebut akan tetap dapat kembali menyerang ketika efeknya telah habis. Zafran berbeda, ia dapat memanipulasi seluruh bagian tubuhnya, baik yang bekerja secara sadar maupun tidak. Pintu saraf yang menghantarkan rasa sakit telah ditutup dan ia telah menjebol batas yang tidak pernah bisa dilampaui manusia biasa dengan kata lain


Bugh


(Suara tulang patah)


 Melesatkan sebuah pukulan tepat pada bagian dada makhluk berukuran raksasa yang berada di hadapannya. Pukulan tersebut tidak hanya saja meremukkan bagian tulang-tulang dalam makhluk tersebut, juga Zafran membuat sebuah lubang besar di titik yang sama. Terhempas begitu kuat hingga kehilangan keseimbangan menabraki barrier yang diciptakan oleh Kiki di seluruh ruangan, tidak ada yang tahu seberapa jauh makhluk itu akan terus terhempas jika barrier tersebut tidak menghalangi.


Batas.


 Manusia seringkali membatasi dirinya dengan berbagai hal dan seringkali kesulitan untuk keluar dari zona nyaman miliknya selama ini. Salah satu jenis batas yang menjadi masalah hampir pada setiap orang adalah perihal fisik yang tidak semua orang memiliki fisik yang sama. Dengan melepaskan seluruh batasan yang melekat di dalam tubuh Zafran, kekuatan fisiknya dapat meningkat dengan pesat jauh melampaui kekuatan sebelumnya.


"Ada permintaan terakhir?" dalam kedipan berikutnya Zafran telah melayang tepat di bagian wajah makhluk yang baru saja ia hempaskan mundur dengan ujung AK-47 yang menempel di bagian dahi.


 Menarik pelatuk pada saat itu juga dan membiarkan kepala tersebut hancur lebur tanpa memperdulikan seberapa fatalnya serangan yang baru saja ia lakukan, Zafran kembali menghilang beberapa detik setelah kembali mendarat, meninggalkan senjata api tersebut di atas lantai. Dua makhluk terakhir yang tersisa ia jadikan target merupakan makhluk tercepat yang sempat merepotkan tubuh Zafran sedari tadi.


"Aku akui pergerakan kalian memang cepat, oleh karena itu." meningkatkan kecepatan miliknya berkali-kali lipat daripada kecepatan normal, Zafran menggunakan lima puluh persen kekuatan yang ia miliki dan hawa keberadaan serta dirinya sudah tidak bisa terdeteksi lagi.


 Kembali menampakkan diri dalam keadaan melayang, sebuah kaki ia lesatkan terlebih dahulu untuk menendang kepala makhluk yang berada di hadapannya dengan kemiringkan enam puluh derajat. Ujung daripada sepatu yang ia gunakan melenyapkan kepala layaknya menendang sebuah bola dan hancur ketika menatap lantai karena terbentur terlalu keras. Terus berputar 360 derajat, Zafran kembali menghilang dari peredaran pada detik berikutnya.



Hope : AlternativeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang