Planet Bumi sedang sekarat. Sebuah meteor jatuh pada tahun kedua dan ditemukan setahun kemudian untuk diteliti oleh orang yang berasal dari luar negeri. Atmosfir bumi tetap bekerja untuk mengikis batuan asing yang berasal dari luar angkasa sebelum pada akhirnya mendarat mengenai tanah hingga bagian paling terkecil tergantung seberapa besar ukuran batu sebelum masuk dan kecepatan ketika melesat.
Sisa-sisa serpihan tersebut dianggap paling istimewa daripada semua meteor yang pernah jatuh menuju ke atmosfir bumi karena memiliki tingkat kekerasan yang sangat padat dan cukup sulit untuk dilubangi secara sengaja dengan semua alat bantu yang telah ada hingga saat ini. Memerlukan beberapa tahun lebih untuk melihat bagian inti yang berukuran segenggam tangan orang dewasa.
"Dari situlah masalah awalnya dimulai. Ini akan menjadi misi tersulit yang pernah kita lakukan." ungkap Putra yang menjelaskan mengenai tujuan miliknya untuk melakukan semua ini.
Hingga beberapa hari yang lalu. Para peneliti telah menemukan cara yang cukup efektif untuk melubangi batuan tersebut hingga sampai pada sebuah titik menemukan partikel asing yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Sebuah batu yang memiliki warna semerah darah tersembunyi diantara serpihan batuan meteor yang telah menjadi gosong ketika masuk menuju ke dalam orbit bumi.
Pada hari yang sama ketika para peneliti berhasil menembus pertahanan batuan tersebut hingga menuju ke bagian inti menuntun planet bumi menuju hal yang sama yang telah menimpa para dinosaurus pada zaman lampau yang punah akibat serangan meteor yang berasal dari berbagai arah dalam skala besar.
Tidak ada kebetulan dalam hal ini. Inti batuan tersebut layaknya magnet yang menarik semua batu yang berasal dari luar angkasa dalam berbagai ukuran untuk mendekat, tidak peduli seberapa jauh jangkauan benda tersebut berasal.
"Untuk saat ini, atmosfir bumi masih melindungi planet ini untuk terus mengikis berbagai batuan yang tidak terlalu besar yang berasal dari luar angkasa sehingga dampaknya menjadi tidak terlalu besar bagi lingkungan sekitar. Namun, salah batuan paling membahayakan yang akan segera membentur bumi tiga hari lagi. Kita harus menemukan benda tersebut terlebih dahulu dan segera melakukan sesuatu sebelum benda itu datang.
"Seberapa besar ukurannya?" tanya Kiki yang menatap Putra dengan serius karena perkara ini bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Bumi merupakan satu-satunya planet yang layak huni oleh berbagai jenis makhluk hidup karena selain memiliki daratan, juga memiliki air sebagai sumber kehidupan.
"Setengah ukuran bulan."
"A apa??" segera memeriksa perkataan Putra dengan melihat apa yang sedang mendekat dari luar sana.
Jika perkataan Putra tersebut benar. Kiki dapat membayangkan jika benturan dengan benda sebesar itu terjadi sudah cukup memusnahkan segala bentuk kehidupan yang berada di planet bumi dan semuanya akan menjadi lebih kacau karena dampaknya akan sangat besar.
"S sial, umat manusia yang terlalu sering bermain dengan hal-hal yang berbahaya." membesarkan layar virtual yang Kiki ciptakan agar mereka bertiga dapat melihatnya secara bersamaaan.
"Seadainya kita berhasil menemukan benda tersebut dan tidak memiliki solusi untuk menghancurkannya karena terlalu padat, kenapa tidak memanfaatkan lubang hitam sebagai solusi?" tanya Zafran yang ikut memikirkan mengenai hal ini.
"Tidak, akan terjadi hal yang lebih mengerikan ketika kita benar-benar melakukan hal itu." mencegah Zafran sebelum berpikir lebih jauh.
Lubang hitam dan inti batuan tersebut memiliki salah satu ciri yang sama, yaitu unsur partikel asing yang berbahaya. Anggap saja gravitasi lubang hitam yang terlalu kuat berhasil menghisap batuan tersebut masuk menuju ke dalam. Apa yang akan terjadi selanjutnya? sebuah galaksi akan meledak menjadi debu dalam hitungan detik. Putra mengetahuinya karena pernah melakukannya.