"Buat presentase gravitasi menjadi nol persen!"
"Batasi lingkup pembatas hanya ada pada ruangan ini!"
"Kalibrasi ulang kedua sepatu." memberi rentetan perintah rumit secara berturut-turut kepada AI
Menyegel tempat tersebut dari dua sisi sehingga tidak ada yang bisa masuk maupun keluar, segel yang baru saja Kiki aktifkan dengan bantuan beberapa alat merupakan yang berpencar dalam hitungan detik membuat semua hal yang berada disitu menjadi kehilangan keseimbangan dan melayang-layang di atas lantai.
Layaknya permainan di atas papan catur, langkah pertama merupakan tindakan yang terpenting ketika memulai sebuah permainan karena hal itu akan menentukan segalanya ketika permainan berlangsung. Berada di tempat yang sangat asing dengan tipe makhluk yang tidak dikenal membuatnya memutuskan untuk menjaga jarak terlebih dahulu dari mereka sebelum dirinya terjebak tanpa melakukan perlawanan apapun.
"Sepertinya alatnya sudah rusak dan jika dilihat dari seberapa kuat mereka kali ini, mereka telah menyerap radiasi itu sendiri selama jangka waktu tertentu yang tidak diketahui."
Memanipulasi ruang tersebut sepenuhnya membuat Kiki mengatur ulang rasio perbandingan waktu yang berada di dalam ruangan dengan yang berada di luar ruangan. Satu hari di dalam ruangan setara dengan satu detik di dunia nyata sehingga ia tidak akan kehabisan waktu.
"Aku akan melakukannya dan melampaui batasan yang ada selama ini!"
"Mari kita mulai." menonaktifkan pengaturan gravitasi agar kembali menjadi seperti semula. Semenjak wabah pertama berlangsung hingga saat ini, sudah ada berbagai macam tipe makhluk yang telah Kiki habisi, namun ia belum pernah menghadapi dengan tingkat kesulitan seperti saat ini.
Jika Kiki tidak melakukannya sekarang, maka ia akan kehilangan kesempatan untuk menambah pengalaman menghadapi berbagai jenis makhluk di setiap keadaan yang ia temui. Oleh karena itu ia memutuskan untuk menghadapi mereka semua yang sedang dalam keadaan prima dengan kekuatan penuh sementara ia hanya sendirian saja kali ini.
(Suara rententan tembakan)
Menggenggam dua buah mp7 secara sekaligus dengan sistem amunisi butir peluru yang sama seperti Zafran sebelumnya tanpa menggunakan peredam. Dalam hitungan detik, Kiki baru saja menghabiskan ratusan peluru secara sekaligus karena ia sama sekali tidak menahan diri. Total dua puluh makhluk langsung menyerang dirinya sesaat setelah pertarungan dimulai.
Pemeringkatan standarisasi level bahaya dari peringkat E hingga peringkat SSS, Kiki hanya pernah menghadapi beberapa makhluk peringkat SSS dalam hidupnya dan tidak semuanya ia lakukan secara sendirian. Ia pernah menghabisi salah satunya bersamaan dengan Ram di masa lalu.
"Sebuah sensasi yang sudah lama tidak aku rasakan." bergerak dengan cepat menyelinap diantara beberapa makhluk yang merangsek masuk untuk menjebol pertahanan miliknya. Semua makhluk yang berada di tempat itu memiliki level bahaya peringkat SSS yang membuatnya tidak bisa bersantai sedikit pun.
Kepala adalah satu-satunya cara tercepat untuk menghabisi mereka, namun seperti yang telah aku duga. Intelegensi yang mereka miliki juga jauh di atas rata-rata karena meskipun Kiki terus menembaki tanpa henti, makhluk-makhluk yang menjadi targetnya selalu memiliki cara untuk menghindar.
"Tidak ada cara lain, aku harus menghadapi mereka secara sekaligus!" mengarahkan MP7 miliknya menuju ke depan secara bersamaan, secara diam-diam ia memerintahkan AI untuk menteleportasi secara otomatis Putra dan Zafran yang berada diluar ruangan untuk membantu dirinya.
"Jangan lengah, kita baru saja masuk menuju ke dalam kandang singa!" memperingatkan Zafran dan Putra untuk langsung masuk menuju ke dalam mode bertarung karena setiap makhluk dapat menyerang kapanpun yang mereka mau.
"Biar aku ambil alih Zafran, ini sudah berada diluar kemampuan kita semua!" Joseline langsung mengambil alih tubuh Zafran secara paksa ketika melihat situasi macam apa yang membuat mereka ikut terseret.
Putra mengeluarkan dua buah pedang laser tipis berwarna merah menyala dengan cepat tanpa menimbulkan suara sedikitpun pertanda jika ia memahami situasi apa yang sebenarnya dihadapi. Makhluk tipe SSS yang berada di ruangan tersebut terlihat memiliki kulit yang lebih keras daripada kandungan besi itu sendiri sehingga tidak semua jenis peluru dapat menembus masuk melewati kulit.
"Sepertinya alatnya sudah rusak, tapi kami juga sudah terlanjur terjebak." mengamati secara sekilas benda yang menjadi tujuan mereka pada awalnya.