Alasan kenapa Kiki terus menembaki tanpa henti dan tidak membiarkan adanya jedanya sedikitpun selama beberapa detik meskipun peluru miliknya kesulitan untuk menembus tubuh musuh yang terlalu keras adalah karena ia ingin mengulur waktu sementara senjata miliknya beradaptasi sesuai dengan target yang dihadapi.
Butir peluru yang Kiki dan Zafran gunakan didesain untuk tidak bersifat stagnan, sehingga jika target memiliki suatu unsur yang menghalangi peluru biasa menjadi terpental dan tidak berhasil menembus pertahanan lawan yang begitu keras, maka jenis butir peluru biasa yaitu timah panas akan berubah menjadi logam dengan tingkat kepadatan jauh lebih tinggi dari yang sebelumnya.
Senjata.
Umumnya setiap senjata api memadukan unsur butir peluru yang terbuat dari bahan timah dengan gaya pegas yang dipicu secara sengaja ketika menarik pelatuk. Letusan peluru dalam hitungan nol koma seperkian detik yang begitu cepat belumlah cukup jika hanya mengandalkan unsur kecepatan dalam menghadapi tipe target yang memiliki tingkat kekerasan anggota tubuh di atas rata-rata.
Terdapat dua cara untuk menghadapi makhluk yang memenuhi unsur tersebut. Pertama adalah menembaki tanpa henti hanya pada sebuah titik, misalnya hidung secara terus menerus menggunakan peluru biasa yang memiliki tingkat kesulitan untuk mempertahankan serangan lebih tinggi dikarenakan ia hanya bisa mempertahankan hal tersebut selama beberapa detik karena harus terus berpindah posisi menghindar dari serangan balik dari lawan.
Cara kedua telah disebutkan sebelumnya. Ada banyak unsur zat di dunia ini, dan beberapa batuan, mineral, dan logam yang memiliki tingkat kepadatan terkuat misalnya uranium dan batu berlian.
"Proses adaptasi telah selesai, sekarang aku bisa menyerang jauh lebih efektif dari yang sebelumnya." butir demi butir yang sempat melesat dalam bentuk timah dengan sekejap berubah menjadi butir peluru yang terbuat dari berlian yang sangat tajam dan berhasil membuat bagian salah satu anggota tubuh lawan menjadi tergores, bahkan berdarah akibat berhasil menembus masuk.
Dalam kejapan mata berikutnya, makhluk yang berjarak sekitar sepuluh meter dari hadapan Kiki telah berada tepat di depannya dengan kecepatan tinggi yang berniat memukul perutnya dengan sebuah kepalan tangan berotot besar yang dapat melubangi isi perutnya tepat setelah salah satu kakinya mengambil pijakan. Belum berniat untuk tewas di tempat tersebut, Kiki menteleportasi dirinya sendiri beberapa centi sebelum pukulan tersebut berhasil mengenai dirinya karena mustahil orang biasa dapat menghindari serangan mematikan seperti itu, peluangnya bahkan tidak menyentuh satu persen.
Berada di balik tubuhnya dengan menggenggam dua bilah pisau yang terbuat seratus persen unsur dari berlian, Kiki langsung menancapkan benda tersebut tepat di bagian atas kepala sementara kedua kakinya split ke dua arah yang berbeda.
Di setiap masing-masing bagian alas sepatu terhubung dengan portal dimensi pribadi miliknya sehingga dengan kreatifitas, Kiki dapat menembak dari kedua benda tersebut sementara kakinya mengarahkan menuju dua target yang berada di kiri dan kanan. Tidak ada yang mengira Kiki akan menembak dengan cara seperti itu karena membunuh tiga makhluk sekaligus dalam hitungan detik ketika menemukan sebuah momentum yang tepat untuk melakukannya merupakan tindakan yang sangat jenius.
"Kiki sudah membuka celah!" melihat masih ada salah satu makhluk yang berada tepat di bagian belakang ketika melakukan split, membuat Putra melesat terlebih dahulu dengan kedua pedang laser miliknya tepat di bawah Kiki di saat yang sama.