"Kita sudah sampai di lantai tujuan. Tahan sebentar. Kiki masih melakukan sesuatu di dalam sana!" menghitung jika sisa waktu yang mereka miliki adalah satu menit tepat.
"Mereka terus berdatangan!"
Menembaki makhluk demi makhluk yang berada di bawahnya dengan menargetkan kepala sebagai target utama, akibat posisi mereka yang cukup sesak di bawah sana semakin mempermudah Zafran untuk mengenai sasaran akibat tidak ada banyak celah untuk menghindar sementara posisi mereka berdua semakin tersudut, baik dari atas maupun bawah.
Butir demi butir yang terus keluar dari AK-47 milik Zafran terus berceceran ke bawah dengan cepat karena ia telah merubah mode menjadi automatic sehingga rentetan peluru akan ikut meletus sesaat setelah ia menarik pelatuk.
(Suara rentetan tembakan)
"Sesuai perkiraan." mendengar benturan demi benturan yang berasal dari lantai bawah. Menghadapi makhluk sebanyak ini tentu saja akan membuat banyak mayat bergelimpangan di setiap lantai bersamaan dengan darah hitam pekat yang alirannya menjadi membanjiri setiap lantai yang berada di bawahnya.
Volume darah sebanyak itu disertai mereka yang bergerak dengan cepat tentu saja menyebakan terpeleset tidak bisa terhindarkan lagi. Sebuah efek domino ketika ada salah satu yang terjatuh, maka akan menyebabkan makhluk-makhluk yang berada di belakang ikut terjatuh akibat kehilangan keseimbangan dalam bergerak dan kejadian tersebut terus terjadi sampai makhluk yang sedang berada di lantai paling dasar.
"Lemparkan ini ke bawah"
"Kenapa?"
"Lempar aja, waktu kita ga banyak!" memberikan Zafran sebuah kotak besi kecil yang merupakan korek api dalam keadaan terbuka dan menyala sekaligus.
Tidak bisa bertanya terlalu banyak bertanya membuat Zafran segera mengambil benda itu dan melemparkannya sesuai intruksi Putra. Gravitasi semakin membantu mereka dalam menjalankan rencana kali ini sehingga korek tersebut terjatuh dengan cepat menuju ke bawah diikuti dengan kobaran api yang menyala sesaat setelah berhasil mengenai darah hitam.
"Darah mereka mengandung zat tertentu yang dapat terbakar, sama seperti bensin." sedikit menjelaskan mengenai apa yang baru saja ia lakukan.
Tanpa memiliki halangan apapun, kobaran api segera menjalar menuju ke segala arah, terutama mengikuti aliran darah yang semakin naik menuju ke lantai atas, membakar semua makhluk yang berada di atasnya pada saat itu juga.
"Sekarang saatnya! ayo masuk sebelum kita juga ikut terbakar di dalam sini!" mengajak Zafran untuk segera masuk menuju ke dalam bersama dirinya.
#Kiki, dua menit sebelumnya.
Teleportasi membantu dirinya untuk sampai pada lokasi tujuan dengan cepat dan ia langsung disambut oleh semua makhluk yang berada di dalam ruangan dari berbagai arah. Sebelum ia memindahkannya diri sendiri, Kiki telah mengirim beberapa kaleng bom asap terlebih dahulu dengan tujuan benda tersebut akan ikut mendeteksi ada berapa makhluk yang berada di dalam jangkauan asap yang tersebar.
"Jumlahnya banyak sekali." menggenggam dua buah AK-47 dan terus menarik pelatuk dengan berputar tiga ratus enam puluh derajat sebelum dirinya ikut tergigit. Kiki memang tidak bisa membunuh semua makhluk dalam detik yang sama, namun hal itu ia lakukan untuk mendorong mundur semua makhluk yang menerjang secara bersamaan ketika Kiki datang.
"Ap apa?" sensor mendeteksi jika semua makhluk yang berada di sekitarnya memiliki potensi ancaman seratus persen yang mana belum pernah ia temui sepanjang hidupnya. Seratus persen menandakan jika lawan memiliki kemampuan yang melampaui batas Kiki itu sendiri, dalam arti mutasi yang dimiliki telah berada dalam tahap dimana daya kekuatan destruktif tinggi menjadi sangat sulit untuk dihindari. Kematian menjadi terlihat di depan mata dengan mudah jika lengah sedikit saja.
"Aku tidak boleh membeku di tempat ini!"