-Dua-

153 14 0
                                    


Happy reading😊

***

"Ma, Pa Alisya berangkat dulu ya Assalamualaikum."

Alisya yang memang kesiangan saat bangun pagi pun gugup, ia memacu mobil dengan cepat, tak peduli makian orang kepadanya di sepanjang jalan. Dia hanya ingin satu, cepat sampai sekolah sebelum terlambat.

Alisya Cantika Ardhani, cewek ramah yang hobinya jailin teman teman dekatnya, Cewek yang suka banget sama yang namanya makan, dan cewek yang hobi banget teriak di dalam kelas. 

Siapa sih yang nggak kenal sama dia, cewek cantik yang hobi main volly karena kemampuan dan kecantikan yang dimiliki,  membuat banyak siswa laki laki yang menyukainya. Ditambah ia juga ramah, walaupun suaranya toa banget kalo teriak.

***

Sesampainya di sekolah, ia buru buru lari ke kelasnya yang berada di lantai 2.  Karena buru buru ia tidak melihat ada air tergenang yang berada tak jauh dari kelasnya.  

"Kyaaa...."  bruk,  Alisya jatuh ke lantai dan membuat rok seragam yang ia pakai basah, beruntung tidak ada yang melihat ia jatuh, mau taro di mana ni muka kalo ada yang liat ia jatuh. Geffi yang kebetulan duduk dibangku depan mendengar suara teriakan seseorang, ia buru buru keluar dan mendapati sahabatnya duduk dilantai sambil memegangi pantatnya yang ngilu. Sontak ia langsung tertawa terbahak bahak, Alisya yang melihat sahabatnya tertawa ia berdecak dan memonyongkan bibirnya. 

"Woi Gef, bantuin napa!!" rengek Alisya, "bukan malah diketawain." Alisya memasang muka cemberut yang membuatnya semakin lucu.
"Hahaha, lo ngapain duduk di situ, hahaha" tawa Geffi makin meledak "noh.. Di dekat lo juga ada tempat duduk, ngapain duduk di lantai sih lo, hahaha."  Geffi yang tak bisa menahan tawanya berhenti terus tertawa hingga akhirnya Alisya bangkit mencoba berdiri tapi ia gagal dan kembali jatuh, Geffi yang masih tertawa pun semakin tak bisa mengendalikan tawanya melihat sahabatnya kembali jatuh dengan posisi yang *uhhh* menyakitkan.  merasa tak tega melihat Alisya terus duduk dilantai, Geffi masuk kembali ke kelas sambil tertawa dan kemudian keluar lagi membawa Okta, kali ini Geffi sudah berhenti tertawa.  Okta yang melihat Alisya kesusahan berdiri pun membantu sahabatnya.

"Lo gila ya? Sahabat lo jatuh bukannya nolongin malah ngetawain, setan emang lo!" cerocos Okta sambil memegangi bahu Alisya.
Geffi yang di marahi Okta pun malah menunjukkan senyum lima jarinya. "Lo nggak tau sih tadi, coba aja lo liat Alisya jatuh tadi pasti lo juga bakal ketawa." Geffi membela dirinya.

Jam dimulainya awal pelajaran berbunyi, semua murid kelas IPA2 pun duduk dalam diam sambil menunggu Bu Ana guru matematika masuk.

"Selamat pagi." sapa Bu Ana
"Pagi bu." serempak kelas IPA2 menjawab.

Kelas pun hening karna Bu Ana sedang menerangkan dan menulis rumus bab logaritma di papan tulis. Alisya yang yang memang lemah di pelajaran matematika pun memilih bermain game di ponselnya.

"Gimana, ada yang masih belum paham?" tanya Bu Ana
Alisya yang memang sama sekali tidak memperhatikan pun mengangkat tangan.
"Ya Alisya, mau tanya apa?"
"Bu, kapan jam nya matematika habis?" cengir Alisya,  pertanyaan yang berada diluar pelajaran pun membuat Bu Ana menghela nafas, muridnya yang satu ini memang ajaib, walaupun ia cantik tapi tetap saja jahil.
"Masih 1 abad lagi." jawab Bu Ana
"Yah bu.. Kok lama sih kan Alisya bosen." sambil menunjukkan wajah tanpa dosanya,  Bu Ana yang sudah tak sabar ingin memarahi muridnya pun tak jadi, karena bel pergantian pelajaran sudah berbunyi.

"Buset, temen lo gila! masa nanya gituan." kata Geffi kepada Okta,
"Temen lo juga tuh." sahut Okta menonyor kepala Geffi.

Hai..  Gimana nih sama chapter 3? jangan lupa vote dan komennya ya.. 😊

See you💋

TREFFENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang