Part terakhir The Endless love 😢
****
Suara derap langkah para suster dan dokter memenuhi lorong rumah sakit. Semua terlihat panik menuju ruangan dimana alisya berbaring.
Ibunda alisya pingsan, adrian dan abbri keduanya terlihat cemas dan tegang. Disana sesosok gadis sedang berjuang dari masa kritisnya.
Dokter yang tengah menangani alisya keluar dari ruangan, adrian yang melihatnya bergegas menemui dokter tersebut.
"Gimana dok keadaan alisya?"
Dokter menghela nafas dengan raut wajah yang sulit diartikan "maaf, kami sudah mencoba semaksimal mungkin, tapi Tuhan telah berkehendak lain"
Abbri, adrian dan semua yang berada di depan dokter tersebut tak kuasa menahan tangis
Terutama abbri yang sangat terpukul, ia kehilangan alisya untuk kedua kalinya, tapi kali ini alisya pergi untuk selamanya. Abbri kemudian pergi, menjauh sebisa ia lakukan. Ia tak akan sanggup melihat kekasihnya telah pergi untuk selamanya. Yang ia bisa lakulan hanyalah menyesali semua yang telah terjadi.
Okta, dan geffi yang mendapat kabar bahwa alisya telah pergi untuk selamanya menangis menjerit. Semua teman teman sekelasnya yang melihat mereka terheran,
"Lo sama okta kenapa gef?" tanya tio ketua kelas mereka.
"Hiks hiks hiks, alisya.. Alisya pergi hiks"
"Pergi kemana?"
"Dia udah ninggalin kita semua hiks, dia pergi ke tempat yang jauh dari kita"
Semua yang mendengar berita tersebut tercengang, tak mungkin alisya secepat itu pergi meninggalkan mereka.
***
"Bri, lo harus kuat. Bukan cuman lo yang merasa kehilangan dia. Kita juga terpukul atas kepergian alisya" kata risky
"Gue gagal bang, gue gagal jadi kekasih yang baik buat dia! buktinya dia ninggalin gue bang sekarang!" teriak abbri. "gue gagal bang!" air mata terus mengalir dari kedua kelopak matanya.
"Kita harus iklasin dia, dia udah bahagia di sana, dia juga udah nggak lagi ngrasain sakit."
Abbri beranjak dari bangku taman "Gue mau nemuin dia dulu bang"
Semua keluarga, teman, sahabat alisya merasa terpukul. Tak ada kata kata yang bisa mereka lontarakan mengenai kepergian alisya yang terkesan mendadak.
***
Semua teman, guru dan kerabat alisya datang untuk mengantarkan alisya ke tempat peristirahatan terakhirnya .
Tak ada yang tau umur seseorang. Yang bisa kita lakukan hanya berdoa dan pasrah atas setiap rencananya.
Begitupula abbri dan adrian, mereka harus mengikhlaskan seseorang yang begitu berarti bagi mereka.
Abbri berjongkok di samping pusara alisya"semoga kamu tenang di sana sayang, maafin aku kalo selama ini aku belum bisa bahagiain kamu. Maafin aku sayang.. Jangan lupa mampir ke mimpi aku ya. Aku bakalan kangen banget sama kamu" abbri mencium nisan alisya dan segera beranjak meninggalkan tempat pemakaman. Ia benar benar tak sanggup berada di sana lama lama.
"hati ini bakalan selalu untuk kamu sayang, aku mencintaimu" abbri kembali melangkah, semakin jauh hingga ia pergi meninggalkan tempat yang akan ia jauhi untuk sementara waktu.
(The end)
KAMU SEDANG MEMBACA
TREFFEN
RomanceHanya dengan melihatnya jantungku sudah terasa seperti maraton. -TREFFEN