Semua yang ku butuhkan ada pada dirimu sayang. Tak akan kubiarkan siapapun memilikimu.
Abbrisam
☀☀☀
Aku pernah sekali meninggalkannya, dan itu adalah kesalahan terbesar yang aku lakukan.
Tuhan.. Tak bisakah engkau menyatukan kami kelak?
Aku hanya ingin bersamanya
Menebus semua kesalahanku saat aku meninggalkannya
Membahagiakannya dengan semua yang ku bisa
Tuhan.. Aku begitu mencintainya,
Dia putri dihatiku
Dan
Teman masa kecilku
***
"Abbri, kamu harus istirahat yang cukup. Jangan paksakan dirimu, alisya tak akan senang saat ia pulih dari kritisnya melihatmu begitu rapuh" ibunda alisya mencoba meyakinkan abbri. Melihat kekasih putrinya yang setiap saat selalu mendampingi putrinya.
"Nak, benar kata bunda. Kamu juga harus memperhatikan kondisimu, jangan sampai kamu sakit."
"Om, tante.. Kalo boleh abbri meminta, abbri ingin menggantikan posisi alisya. Abbri nggak tahan om lihat alisya harus berjuang."
"Alisya anak yang kuat abbri, om percaya sama dia. Kamu juga harus percaya kalo dia mampu melewati masa kritisnya."
"Semoga om."
Abbri melangkahkan kakinya menuju bangku taman rumah sakit. ia dudukkan. bokongnya dengan nyaman, mencoba mengistirahatkan pikirannya sejenak.
Abbri mengambil ponsel yang sedari tadi terus berdering, diangkatnya telpon tanpa melihat siapa yang sudah mengganggunya.
"Halo"
lo dimana?
"Gue di bangku taman rumah sakit"
"Tunggu disana"
Abbri mematikan sambungan telponnya. Tak lama berselang angga datang dengan tergopoh gopoh.
"Ngapain lo telpon gue?"
"Itu.. Anu.. Huh. Ada adrian, di nyariin lo!" ungkapnya dengan nafas yang tersenggal senggal.
"Ngapain dia kesini?!" ketus abbri
"Meneketehek, gue kagak tau juga. Mending lo tanya noh sama orangnya langsung noh!"
Abbri dan angga melangkah beriringan menuju tempat yang dimaksud angga bahwa adrian disana.
Tak butuh waktu lama keduanya telah sampai di depan adrian.
"Lo ngapain nyari gue?" Ketus abbri dengan memasang wajah malas.
"Gue mau ngomong empat mata sama lo, ini tentang alisya."
"Hmm"
"Bri, gue pergi dulu, selesain masalah lo berdua." tutur angga, lalu melangkahkan kakinya meninggalkan abbri dan adrian.
Semenjak kepergian angga, keduanya dilanda keheningan untuk beberapa saat. Hingga adrian berdehem.
"Jadi gini bri, lo tau kan kalo gue sayang sama alisya dari dulu. Dan sekarang gue pengen selalu ada di sisinya, dan buat dia bahagia."
"Lo lupa?! Atau pura pura lupa? Dia cewek gue bro.. Cewek gue! Apa yang lo arepin dari dia? Lo sadar dong dia udah bahagia sama gue!" abbri yang tesulut emosinya langsung mengeluarkan kata kata yang menurutnya pantas untuk adrian.
"Justru karena dia cewek lo, gue nggak mau dia sedih" Adrian kembali memancing emosi abbri hingga emosi yang sudah abbri tahan ia lepaskan.
Bugh
Abbri menarik kerah pakaian adrian "Dengerin gue! Alisya itu milik gue, sampai kapan pun dia bakalan tetep jadi milik gue. Gue nggak akan lepasin dia untuk kedua kalinya! Gue akan terus ngrawat dia, nrima dia, gue nggak peduli kalo dia sakit. Karena gue sayang dia apa adanya! Jadi jangan harap lo bakal dapetin alisya lagi! Walaupun tuhan nantinya berkehendak dia pergi, cinta gue nggak akan luntur buat dia. Jadi lo buang jauh jauh niat yang udah lo tata sedemikian rupa agar alisya berpaling dari gue! Karena gue nggak suka punya gue DIUSIK sama orang lain." katanya dengan menekan kata diusik yang membuat adrian geram.
"Gue nggak peduli! Gue bakalan rebut dia apapun yang terjadi!. Camkan itu!" adrian pergi meninggalkan abbri seorang diri tak lama berselang abbri bangkit dan berjalan kembali ke ruangan alisya, menemui pujaan hatinya.
***
"Brengsek!" teriak adrian di apartemen miliknya. "Alisya hanya milik gue! Sampai kapan pun alisya cuman milik gue! Lo nggak akan gue biarin milikin alisya abbri! Nggak akan!" Adrian mengambil Barang barang yang berada di sekitarnya dan melemparkanya kesembarang arah. Dirinya benar benar kalut, dirinya tak ingin melepaskan alisya lagi.
Jangan lupa vote dan komennya 😂 seeyou💋
KAMU SEDANG MEMBACA
TREFFEN
RomanceHanya dengan melihatnya jantungku sudah terasa seperti maraton. -TREFFEN