Warning!
mpreg. tenang ga ada adegan macem-macem yang parah ko paling cuma kiss kiss saja. karna ku masih ingin hidup dan tidak di tampar kalian:"D sekalipun ada gue privat pasti itupun ga yakin kapan bikin kaya gitu.
Guanlin sedikit terusik dalam tidurnya, keningnya mengerut tanda tak nyaman. Tiba-tiba, oksigen tidak masuk ke dalam paru-parunya, hidung Guanlin terasa seperti di pencet.
Saat merasa ia akan mati, Guanlin langsung membuka matanya kaget. Yang pertama ia lihat adalah, istrinya yang tengah mengandung tujuh bulan sedang ketawa-tawa pelan, menutupi mulutnya untuk meredam tawa, tangan satunya ia gunakan untuk menutup hidung Guanlin.
"Jihoon!" Guanlin membentak tanpa sengaja lalu terduduk dari tidurnya, mengambil nafas sebanyak yang ia mampu, mengisi pasokan ke dalam paru-paru yang sesak.
"Hihihihi!" istrinya itu malah asik cekikikan sambil mengelus-elus perutnya. "Aduh aduh capek, aduh adek ampun jangan tendang-tendang mama!" ringisnya.
"Kamu mau bunuh aku ya!" kata Guanlin sambil menepuk-nepuk dadanya.
Jihoon langsung diam, ia memanyunkan bibirnya, "Abis kamu aku bangunin gak bangun-bangun."
Guanlin mendengus kesal, ia bangkit dari tidurnya, lalu berjalan ke arah dapur untuk mengambil air putih. Tubuhnya masih kaget karena dibangunkan dengan cara yang tidak berpri kemanusiaan.
"Lin kamu marah, ya?" cicit Jihoon sambil membuntuti suaminya yang sedang duduk di kursi makan itu.
Guanlin melirik Jihoon sekilas. "Mau bilang enggak tapi kenyataannya iya."
Jihoon makin cemberut lalu menyilangkan kedua tangannya di atas perutnya yang membesar dengan mudah. "Aku tuh bangunin kamu udah di guncang-guncang. Udah aku teriakin, udah aku gigit tapi kamu gak bangun-bangun juga." omel Jihoon pada Guanlin yang kini sedang memainkan ponselnya, mengecek beberapa email yang baru masuk.
Harusnya Jihoon paham, Guanlin sangat sibuk seharian. Dari pagi hingga tengah malam ia bekerja, dituntut untuk profesional. Dan dia baru tidur sekitar dua jam dan dibangunkan paksa oleh Jihoon.
Semenjak hamil, Jihoon jadi tambah manja. Ia selalu berusaha menarik perhatian Guanlin di rumah. Sebenarnya ini bukan pertama kali ia memaksa Guanlin bangun dari tidurnya hanya sekedar untuk main game bersama, ditemani nonton film, dan permintaan aneh lainnya.
"Jangan main handphone terus," rengek Jihoon sambil merebut paksa ponsel Guanlin.
Guanlin menghela nafasnya berusaha sabar, "Kenapa kamu bangunin aku? Sini sini." ujarnya sambil menarik pinggang Jihoon, mendudukkan badan Jihoon di atas pangkuannya, lalu menciumi pipi Jihoon yang sedang merengut itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Liefde [PanWink] ✔
FanfictionDilarang mencuri ide / copy-paste tanpa izin. A Panwink One-shot Story -;bxb;slight;angst [관린 & 지훈] was; #93 in fanfiction [180217] ©2018,-Sillylife14