26 - Mimpi

7.2K 782 511
                                    

Genre : Fantasy

LIEFDE ; MIMPI

°•°•°•°•°



Tik.

Tok.

Tik.

Tok.

Hanya ada suara dengkuran halus dan detik jam di ruangan sepi nan gelap ini. Jam menunjukkan pukul sebelas malam, dan suara dengkuran halus itu berasal dari pemuda manis bersurai hitam dengan mata sembab. Sesekali dalam tidurnya, pemuda itu mengeluarkan suara sesenggukan.

Ia bahkan tidak mengganti celana jeans yang ia kenakan saat ke kampus tadi sore.

Terlalu malas, Jihoonㅡpemuda ituㅡlebih memilih untuk langsung tidur di dalam apartemennya setelah kelelahan menangisi hubungannya yang baru saja kandas dengan Daniel.

Well, meskipun memang awalnya Jihoon hanya ‘memacari’ Daniel karena Daniel selalu di elu-elukan kawan-kawan, tetap saja ia merasa sedih menerima kenyataan akhirnya cinta yang mereka jalin dua tahun belakangan harus putus di tengah jalan.

Daniel adalah orang yang selalu memberinya semangat ditengah-tengah kesulitan. Daniel orang yang perhatian, dia baik, dan Jihoon tidak mengerti apa alasan kandasnya hubungan mereka disaat Jihoon kira semua berjalan baik-baik saja.

Huft,”

Dalam tidurnya, helaan napas keluar dari belah bibir Jihoon. Entahlah, ia merasa terlalu lelah sekarang. Ia setengah sadar, namun terlalu malas untuk membuka mata. Matanya berat, mungkin karena terlalu banyak menangis?

Jihoon memejamkan matanya lebih erat, ia hanya ingin tidur. Beristirahat, persetan dengan kelas besok pagi. Jihoon hanya ingin melupakan Daniel sejenak. Jihoon butuh ketenangan, ia ingin pergi ke suatu tempat dimana ia bisa menghibur dirinya sendiri. Atau minimal pergi dari kota besar yang memuakkan ini.

Dua tahun bukanlah waktu singkat. Jihoon memeluk gulingnya erat-erat.

Tidak lama, ia merasa hembusan angin kencang memasuki jendela kamar apartemennya. Sangat kencang, namun menyejukkan. Seingat Jihoon, ia sudah menutup rapat-rapat segala ventilasi di apartemen ini. Kening Jihoon mengernyit heran.

Namun sekali lagi, Jihoon terlalu malas untuk membuka mata.

Hingga ia merasa ada sesuatu jatuh tepat di wajahnya. Ketika Jihoon mengambil benda tersebut, hanya dengan merabanyapun Jihoon yakin seratus persen bahwa yang jatuh ke wajahnya adalah...

Satu helai daun.

Oh no! Jihoon baru tahu kalau putus cinta membuat pikirannya sedikit gila! Maksudnya, ini di lantai 5 dari 14 lantai gedung apartemen. Apa wajar ada lembar daun jatuh tepat di wajah seseorang seolah-olah dirinya berada di tengah hutan sekarang?

Jihoon membuka matanya perlahan-lahan. Mengerjap sesaat kala cahaya terang langsung menyapa netranya. Lalu berubah menjadi semakin lebar saat yang ia lihat adalahㅡ




Langit yang terbentang luas.

Dengan bulan berwarna biru, sangat besar, bintang-bintang tidak kalah terang. Terlihat sangat dekat, seolah Jihoon mampu menggapainya dengan tangan kosong.

Tidak sampai disitu,

Kasur empuknya berubah menjadi rerumputan. Menggelitik wajahnya seolah memberi rasa bahwa ini bukan mimpi belaka.

Liefde [PanWink] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang