4 - Teman

10.5K 1K 198
                                    

Jihoon melangkahkan kakinya gontai, menuju ruang kelas yang sudah ramai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jihoon melangkahkan kakinya gontai, menuju ruang kelas yang sudah ramai. Ia bangun kesiangan hari ini, sangat tumben. Entahlah mengapa, mungkin karena ia susah tidur kemarin malam?

Jihoon menuju mejanya, namun langkahnya terhenti begitu melihat seorang pria sedang menumpukan kepalanya di meja, tidur. Ia lupa kalau sekarang ia sudah pindah tempat duduk, bukan bersama lelaki jangkung itu lagi. Kursi itu, bukan milik Jihoon lagi.

Jihoon memutar langkahnya menuju teman sebangkunya yang baru, lelaki berambut ungu yang sedang memoleskan lipbalm ke bibirnya.

"Dew..."

"Lo duduk disini lagi?"

Jihoon mengangguk lalu mendudukkan pantatnya di bangku sebelah Daehwi.

Daehwi memutar bola matanya malas, "Cepet-cepet baikkan kek, lo sama Guanlin. Biar gue bisa duduk bareng Woojin lagi." ujarnya sambil mengunyel-unyel pipi Jihoon.

Baikkan? Sepertinya sudah tidak mungkin. Jihoon sudah menghancurkan semuanya kemarin sore. Sepertinya, ia yang bersama-sama Guanlin hanya akan menjadi memori. Tidak akan pernah bisa terjadi lagi.

Jihoon, sudah membuang teman sejak kecilnya itu.

Matanya mulai memanas, entah menyesal atau apa, yang jelas ia hanya ingin menangis. Bagaimana bisa ia hidup tanpa lelaki itu? Dimana Guanlin lah yang selalu bersama-sama dengannya setiap hari, menemaninya sampai pulang sore untuk menunggu Jihoon ekskul, mengantar, menjemput Jihoon sekolah. Dan Jihoon ingat, alasan ia bangun kesiangan hari ini adalah...

Tidak ada Guanlin yang memanjat ke balkon kamarnya hanya untuk membangunkan Jihoon. Teriak-teriak, mengetuk kaca Jihoon, apapun caranya hanya Guanlinlah yang bisa membangunkan Jihoon.

Jihoon berusaha mengalihkan fikirannya pada buku dihadapannya, mewarnai catatannya dengan stabilo. Berusaha tidak memikirkan jalan yang sudah ia pilih, untuk meninggalkan Guanlin.

'Sreeet'

Fokus Jihoon tertumpu pada lelaki ituㅡGuanlin, yang berjalan meninggalkan kelas, Jihoon sangat tahu bahwa Guanlin akan pergi ke rooftop jam segini sampai jam ke dua dimulai, ia benci pelajaran matematika.

Namun ada yang beda, biasanya Guanlin akan memaksa Jihoon untuk ikut bolos bersama dengannya, dengan iming-iming dibelikan makanan.

Baru sehari, Jihoon sudah rindu.

Ia sangat ingin melihat wajah konyol Guanlin ketika meledeknya, wajah iseng Guanlin saat menggodanya. Namun sekarang sudah tidak bisa.

Ingatan Jihoon terputar pada Bae Jinyoung, alasan ia menjauhi Guanlin.

Jinyoung bilang, ia tidak suka jika Jihoon selalu dekat dengan Guanlin, ia risih dengan Guanlin yang selalu menempel pada Jihoon. Jinyoung bilang, ia seperti tertutup oleh Guanlin. Jinyoung bilang, ia seperti tidak di anggap. Jinyoung bilang, Guanlin adalah benteng terkuat untuk di robohkan. Jinyoung tidak suka, ketika banyak teman-temannya yang bertanya perihal hubungannya dengan Jihoon.

Liefde [PanWink] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang