18 - Dating

7.1K 910 381
                                    

Sucang : nama tempat nongkrong di daerah Jakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sucang : nama tempat nongkrong di daerah Jakarta.

Guanlin mencuri pandang ke arah Jihoon yang sedang asik mencatat di buku tulisnya. Mereka sudah resmi berpacaran minggu lalu tetapi keduanya masih canggung dan malu.

Romansa anak kelas tiga SMP, Guanlin berani nembak aja udah keren. Boro-boro ngobrol di kelas, kalau ketemu cuma berani senyum-senyum sampai langka ada yang tahu bahwa mereka berpacaran.

Begitu malu, juga lugu, mereka sama-sama baru pertama kali pacaran. Jatuh cinta mungkin pernah tapi ini pertama kalinya bagi Jihoon atau Guanlin 'berstatus'. Guanlin adalah anak pemalu, ia tidak pernah berani mendekati Jihoon. Sampai akhirnya ia berani menyatakan cinta pada Jihoon, itupun harus dipaksa-paksa oleh Woojin karena Kakak alumni mereka, Daniel, kabarnya sedang mengincar sepupunya itu.

Guanlin tidak tahu bagaimana cara berpacaran yang benar. Bagaimana cara membuat kekasihnya senang.

"Ajak jalan dong, beraninya ngeliatin dari jauh."

Guanlin mendelik kesal pada Samuel yang datang sembari memakan cilok plastikan kesukaannya. "Malu. Belum ngumpulin duit. Tar dia kelaparan jalan sama gua."

Samuel tertawa, ia tahu bahwa Guanlin sangat lugu, makanya Woojin mempercayakan Jihoon bersamanya karena Woojin tahu Guanlin tidak akan berani merusak Jihoon yang hampir sama lugunya itu.

"Ajakin ke sucang. Jajanannya cuma gocengan."

"Emang dia mau?"

"Ya tanya lah tolol."

Hanya disuruh mengajak Jihoon saja sudah membuat Guanlin gugup setengah mati. Telapak tangannya keringetan dan ia tidak tahu bagaimana cara mengajak Jihoon kencan.

Dirumah pun hanya punya motor matic butut, suka mati-matian di jalan. Itu juga kalau mau bawa, harus izin sama Mamanya sampai berlutut-lutut karena Guanlin masih di bawah umur.

Karena Guanlin diam saja, Samuel pergi ke meja Woojin untuk bergabung main uno dengan teman-temannya yang lain. Sedangkan Guanlin masih termangu disini menatap Jihoon yang kini sedang asyik tertawa bersama Hyungseob dan Daehwi.

Guanlin bersumpah bahwa Jihoon adalah orang termanis yang pernah ia temui, senyumannya membuat Guanlin ingin ikut tersenyum. Belum lagi mata Jihoon yang indah, Guanlin begitu memuji ciptaan Tuhan satu itu. Ia tidak pernah menyangka bahwa Jihoon akan menerima ajakan berpacarannya.

Guanlin hanyalah anak biasa di kelas, yang terkadang nakal karena tidak mengerjakan tugas atau bolos. Guanlin seperti ditimpa satu ton emas bisa berpacaran dengan orang popular seperti Jihoon. Guanlin tidak minder, justru ia ingin terus menjaga Jihoon karena terlalu banyak saingannya disekolah.

"Ekhem." Guanlin berdehem, membawa secarik kertas yang ia buat membentuk bola, lalu berjalan ke meja Jihoon. Membuat tiga pasang mata yang tadi sedang berbincang-bincang itu menatap Guanlin heran. "Ini buat kamu." ujar Guanlin pelan sembari sok cuek melemparkan bola kertas tersebut ke Jihoon.

Liefde [PanWink] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang