lgl23 is offline
Sekali lagi, Jihoon melirik ke arah jam di dinding yang menunjukkan pukul setengah dua dini hari. Guanlin bilang dia akan online saat sampai di rumah tapi kenyataannya sampai jam segini, lelaki jangkung itu belum menunjukkan tanda-tanda ia akan log in akunnya.
Jihoon menggigit bibir bawahnya merasa bersalah, ia teringat kata-kata yang ia ucapkan pada Guanlin tadi. Bisa jadi Guanlin tidak akan membalas pesannya karena Jihoon sendiri yang meminta Guanlin untuk tidak mengirim pesan atau membalas pesan darinya, ‘kan?
Tapi Jihoon sungguh menyesal. Ia tidak bermaksud mengatakan hal itu pada Guanlin, yang membuat Guanlin sangat kecewa tadi. Ia hanya ingin meyakinkan Donghan bahwa ia tidak berselingkuh dan tidak akan berkomunikasi dengan Guanlin lagi. Tapi nyatanya tetap saja Donghan marah. Mereka bertengkar di jalan tadi.
Biasanya, Guanlin akan setia menemani Jihoon bercerita.
Kalau ia bertengkar dengan Donghan, maka ia akan bercerita pada Guanlin, meminta solusi meskipun kadang jawaban Guanlin ngelantur tak jelas arahnya.
Guanlin. ▪
Guanlin, i'm so sorry:( ▪
Maaf, aku nggak bermaksud ▪
ngomong jahat kayak tadi ke kamu.
Aku minta maaaaaf banget. ▪
Kamu mau kan maafin aku? ▪
Kalo kamu udah baca, tolong ▪
bales ya.
Sumpah, aku merasa bersalah ▪
banget sekarang. Udah ngomong tanpa mikir panjang kayak tadi.
02.19 A.MJihoon tahu Guanlin sangat marah.
Kecewa.
Karena iapun jika ada di posisi Guanlin akan merasakan hal yang sama. Sudah datang jauh-jauh untuk bertemu tetapi malah berakhir dimaki-maki. Jihoon menutup wajahnya dengan telapak tangan. Dadanya sesak, terbayang wajah kecewa Guanlin tadi.
Padahal Guanlin sudah sangat baik padanya. Ia membelikan makan untuk Jihoon, ia juga membelikan eskrim, mengantar ke halte, merangkulnya sebagai teman, saling mengejek dan... argh, Jihoon tidak ingin kehilangan Guanlin.
Jihoon menatap ke layar laptopnya lagi, berharap Guanlin sudah membalas pesannya. Tapi nihil, tepat di bawah tulisan nama lgl23 masih tertera tulisan ‘lgl23 is offline’. Sepertinya Jihoon benar-benar akan kehilangan teman dunia mayanya itu.
Dan Jihoon benci memikirkan hal tersebut, matanya sudah berkaca-kaca. Tangan Jihoon bergemetar karena rasa bersalah, dan ia kembali mengetikkan sesuatu di ruang chat mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Liefde [PanWink] ✔
FanfictionDilarang mencuri ide / copy-paste tanpa izin. A Panwink One-shot Story -;bxb;slight;angst [관린 & 지훈] was; #93 in fanfiction [180217] ©2018,-Sillylife14