Hayoo jangan sider ya!
Epilog; Teman
Cklek.
"Dek, ada Guanlin tuh di depan. Kamu ga mau ketemu?" ujar Minki sambil menatap anak bungsunya yang kini sedang tidur tengkurap di atas kasur, kepalanya ditutupi oleh bantal.
Jihoon tetap bergeming, yang keluar hanya suara isakan.
"Dek..." Minki melangkahkan kakinya dan mendudukan diri di sisi ranjang Jihoon. "Guanlin mau pamit masa kamu ga mau nemuin, nanti pas dia udah di Taiwan kamu kangen, loh."
Isak tangis Jihoon terdengar semakin kencang. "Kalo ketemu Guanlin... Adek pasti nangis lagi."
"Sekarang juga kamu udah nangis."
"Tapi adek ga mau Guanlin liat, ma!"
"Guanlin kan udah sering liat kamu nangis! Jangan alesan. Ayo turun, jangan dikamar terus dari kemarin ga keluar-keluar kamar!"
Akhirnya Jihoon menyingkirkan bantal yang menutupi kepalanya dan perlahan bangun, menatap Minki dengan tatapan aku.jelek.banget.ya
"Udah, kamu lucu. Ayo turun!"
Jihoon turun dari kasurnya, mengikuti Minki dari belakang, menutup pintu kamarnya dan menuruni anak tangga, menghampiri lelaki berambut hitam dengan jaket warna orange yang kini sedang memainkan ponselnya.
"Lin..."
Guanlin langsung mengalihkan pandangannya dari benda persegi panjang itu, menatap Jihoon yang sedang mengucek-ngucek matanya.
Guanlin tidak bisa menahan tawa melihat wajah bengkak Jihoon, ditambah kaus panjang dan celana training berwarna pink, poninya ia jepit dan sandal tidur bergambar kelinci. Ditertawakan, Jihoon langsung memanyunkan bibirnya, memasang wajah kesal dan mengambil bantal sofa lalu melemparkannya tepat ke arah wajah Guanlin.
"Pfftt, ampun ampun!" jerit Guanlin menyerah ketika Jihoon membuka sandalnya dan hendak melayangkan benda tersebut ke arahnya. "Galak banget, sih."
Guanlin menghentikan tawanya meskipun masih mengulum senyum.
Jihoon duduk tepat disamping Guanlin. "Kamu ngapain kesini?"
"Aku pengen ngajak kamu main keluar."
Jihoon menggeleng, "Gak mau. Aku lagi jelek," ujarnya sambil menunduk, menatap sandal kelinci nya.
Guanlin terkekeh geli, "Lagian kamu ngapain, sih. Matanya sampe bengkak gitu!"
Jihoon meminum teh hangat dimeja, yang Minki sediakan untuk Guanlin hingga setengah, enggan menjawab pertanyaan Guanlin.
"Adek! Itukan tehnya Guanlin!" teriak Minki yang baru saja keluar dari dapur tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Liefde [PanWink] ✔
FanfictionDilarang mencuri ide / copy-paste tanpa izin. A Panwink One-shot Story -;bxb;slight;angst [관린 & 지훈] was; #93 in fanfiction [180217] ©2018,-Sillylife14