Chapter 7

109K 5.6K 97
                                    

Ganti judul dan cover yaww.

Azzahra Pov.

Apa reaksi kalian saat atasan memintamu untuk pergi bareng? Jika kalian menjawab senang, berarti itu normal, tapi kenapa aku justru sebaliknya? Apa aku abnormal?

"Gak!" Tegasku yang membuat lelaki di depanku berkerut.

"Saya tidak memberi pilihan ya! Saya memberi perintah" titahnya.

Aku menarik nafas panjang.

"Kita pergi berdua pak?" Tanyaku memastikan.

"Enggaklah, keluargamu boleh ikut" Ucapnya tenang.

"Bapak bercanda?" Aku terkaget.

"Tentu saja saya bercanda" ucapnya nampak kesal. Aku mendelik, bisa-bisanya aku percaya.

"Saya gak bisa pak kalau cuman berdua" ucapku.

"Kenapa?"

"Nanti ketiganya setan" celetukku.

"Jadi kalau saya ngajak ponakan, kamu bakal bilang dia setan?" Ucapnya nampak kesal.

"Bapak sendiri yang bilang" Ujarku sambil mengangkat bahu.

"Lama-lama saya darah tinggi kalau sama kamu, kenapa Si Ayu dulu resign sih" Rutukan yang terdengar jelas itu membuatku kesal.

"Yaudah pak, cari sekretaris lain aja!" Ucapku penuh gurauan.

"Iya kali ya, hari ini kamu saya pecat" Kata-kata itu membuatku terkejut bukan main. Selera humornya payah sekali. Aku bekerja belum ada satu minggu dan seenak jidat dia berkata begitu.

"Bapak bercanda?" Tanyaku horror.

"Ya bercanda lah, ya kali saya cari sekretaris kayak beli kerupuk yang milih langsung dapat" Aku menghembuskan nafas lega.

"Sebagai gantinya, saya mau kamu ikut ke Bali minggu depan. Tenang saja, saya bukan lelaki yang suka macam-macam dengan wanita seperti kamu" ucapnya panjang lebar.

Aku menatapnya dengan penuh selidik. Dari tampangnya saja aku tak percaya dia lelaki baik. Buktinya banyak wanita yang mencarinya dan mengantri sebagai pacar seorang Refangga Putra Jayakusuma, penerus bisnis keluarga yang terkenal sebagai Sultan.

"Saya serius. Saya juga mau mengajak ponakan saya" Tuturnya.

Aku hanya bisa mengangguk tanpa perdebatan melelahkan.

☆☆☆

Author Pov.

"Please Ma, Refan masih mau bebas" Ucap lelaki itu dengan derap langkahnya.

"Son, Listen to me. Kamu jangan seperti ini. Sudah 2 tahun sejak kepergian Anis-" Ucapan wanita itu terpotong.

"Berhenti ma!" Sepercik kebencian hadir di mata tajamnya. Wanita itu menghela nafas.

"Kamu terlalu buta akan cinta nak! Hidupmu itu masih terus berjalan" Tutur sang ibunda dengan kesabaran extra.

"Dia pasti akan kembali ma, dia pasti akan pulang. Aku adalah rumahnya!" Tegas Refan lalu naik ke lantai dua.

Jodoh Terbaik [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang