Chapter 12

99.7K 5K 78
                                    

Hwaa gak nyangka masih ada yg antusias nungguin nih cerita. Terharu aku tuuh. Ok cuss yaks.

"Aku berharap yang pergi akan kembali, yang hilang akan datang. Tapi kemudian aku tersadar, tak semuanya yang kuharap akan jadi kenyataan, ada kalanya itu hanya menjadi kenangan yang menyakitkan"

Azzahra Pov.

Sungguh aku malu dengan keadaanku ini.

Keadaan yang tak pernah terpikir sekalipun di pikiranku.

Keadaan yang membuatku menyesali atas langkah yang sudah terjadi.

Lalu, aku harus bagaimana? 

Setelah semua yang terjadi, aku harus bagaimana?

Tak mudah untuk melupakan kejadian itu begitu saja.

Aku bahkan tak bisa memaafkan diriku sendiri, jika semuanya terlambat dan terjadi begitu saja.

Sungguh, pertolongan itu datang tepat waktu.

Terima kasih atas perlindunganmu Ya Allah, beribu syukur aku ucapkan.

Terima kasih telah menolongku di waktu yang tepat, dan juga memberikan seseorang yang tepat yang membantuku disaat waktu mengerikan itu terjadi.

Azzahra Pov End--

Sebuah mobil hitam terhenti di depan sebuah toko baju, lebih tepatnya di butik mewah.

"Kita ngapain kesini pak?" Tanya Zahra pelan. Ia sudah memperbaiki penampilannya, dia sudah berhijab dan sempat memperbaiki make up nya. Dasar cewek.

"Beliin kamu baju, lihat bajumu itu lusuh" Ujar Refan datar. Zahra melihat bajunya, ia rasa tidak buruk kok cuma sedikit lecek saja.

"Gak usah pak, saya mau langsung pulang" Tolak Zahra.

"Kita sudah sampai disini Azzahra! Abimu nanti bilang apa kalau penampilanmu acak-acakan gini!" Tegasnya. Sungguh, ia benci jika pendapatnya ditentang. Percayalah, dia itu lelaki egois.

Lagi-lagi Zahra menggeleng.

"Saya rasa tidak perlu pak, abi saya nanti pasti bertanya pasal baju jika saya memakai baju baru" Kekeh Zahra. Merasa geram, Refan turun dari mobilnya dan membuka pintu dimana Zahra duduk. Ia hampir menggandeng tangannya, atau hampir menyeretnya jika Zahra tidak memberinya peringatan lebih dulu.

"Saya bisa jalan sendiri!" Ketusnya. Dia mengikuti lelaki yang berjalan di depannya. Sungguh ia ingin pulang dan tidur untuk melupakan apa yang sudah terjadi hari ini.

Mereka memasuki area butik mewah itu dan berjalan menuju tempat baju perempuan. Disana Zahra disuruh memilih baju yang cocok dan akan dibayar oleh bossnya.

"Pak, saya rasa ini tidak perlu" ucap Zahra dengan sungkan lagi.

"Kamu yang pilih, atau saya yang pilihkan Azzahra!" Terdengar ancaman dibalik perkataannya itu. Zahra mendengus dan melihat-lihat.

Ia menemukan outer cantik warna coksu yang membuat Zahra langsung mengambilnya. Penglihatannya menangkap baju cantik lagi warna merah maroon dan langsung menyikatnya. Berjalan-jalan lagi ia melihat rok warna silver yang sangat menggoda. Ia kalap dan mengambilnya juga. Tidak usah dicoba dulu! Jika langsung klik, langsung sikat boss.

"Saya sudah memilih, Pak" Ucap Zahra begitu disampingnya dengan senyuman. Nampak raut terkejut di pancaran wajah Refan, ia kira sekretarisnya hanya membeli satu baju, tapi ternyata 3 × lipatnya. Ini mah namanya aji mumpung. Rutuknya dalam batin.

Jodoh Terbaik [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang