Alhamdulillah, berkah ramadan. Btw yang nanya sejarah Perusahaan ada di Chap ini. Yg males baca bagian bahasa asing di skip aja gak papa.
Happy reading.
"Kenapa kalau bapak lagi sama saya, auranya beda sih? Padahal saya tuh cantik pak, cuma agak nyebelin aja. Hehee"
#Zahra mode centil.
Azzahra Pov.
Perjalanan kami ke Bali memakan waktu hampir 2 jam, perbedaan waktu disini membuat kami sampai pukul 11.30 WITA, kalian bisa menghitung sendiri kan pukul berapa kami berangkat.
Nah, kita sekarang sudah sampai di Bali dengan selamat. Alhamdulillah setelah perjalanan panjang di pesawat yang membuatku lemas akhirnya terbayarkan ketika menginjakkan kaki ke pulau ini.
Bandara Ngurah Rai.
Kami masih di depan bandara karena kami menunggu supir Pak Refan menjemput. Aku sedikit kesal karena daritadi si boss sibuk dengan ponsel pintarnya, sementara aku sibuk menanggapi ocehan lelaki kecil yang hyperaktif ini. Dia seperti tak kenal rasa lelah.
"Aunty bisa jongkok gini gak?" Ucap Rama dengan gaya kodoknya.
"Aunty gak bisa dek, sini duduk jangan di aspalan panas!" Ucapku menasehati. Lelaki kecil itu mendadak patuh, mungkin ia baru sadar jika kepanasan.
Sebuah mobil putih melintas dan berhenti tepat di depan kami, Pak Refan langsung saja memerintah agar segera masuk ke dalam mobil.
"Lama amat mang" Aku mendengar suara Pak Refan penuh dengan aura hitam yang sudah duduk di samping sopir.
"Maaf pak, tadi sedikit macet" Cicitan Mamang berumur sekitar 40 tahun itu membuat Pak Boss semakin angkat bicara.
"Di Jakarta yang macetnya luar biasa saja sopir saya bisa tepat waktu, apa disini macetnya lebih parah dari Jakarta?!" Ucapan tajam dari Pak Refan membuatku mendengus.
"Pak, namanya manusia itu pasti pernah terlambat. Kenapa bapak selalu mempermasalahkan hal kecil menjadi besar sih?" Selaku yang membuat si boss menoleh ke arahku.
"Apa gunanya diterapkan kata 'Disiplin' Azzahra?"
"Kata disiplin itu cuma berguna untuk orang perfect macam bapak, orang yang selalu disiplin disegala kondisi" Ucapku tak kalah.
Kudengar Pak Boss menggeram di depanku.
"Lebih baik bapak istighfar banyak-banyak deh, takut kalau ada syaiton lewat terus malah kemasukan" ucapanku yang tak sadar malah membuat Mang sopir tertawa pelan.
Nampak boss merengut lalu memilih diam menatap jendela depannya. Huh, dia kalah bukan? Azzahra kok dilawan.
Sekitar 20 menitan kami sampai di depan hotel, ah bukan lebih tepatnya villa. Villa yang terletak di daerah dekat pantai ini membuatku bisa menghembuskan nafas bebas menghirup aroma segar sebanyak-banyaknya.
"Bernafas sewajarnya saja! Ini bukan hanya oksigenmu!" Ucapan ketus itu membuatku kesal. Apa dia marah karena kejadian di mobil tadi? Waduh bahaya.
Dia masuk ke villa dengan menggandeng tangan Rama dan menggendong koper kecil yang diyakini milik bocah itu. Aku hanya mengekori mereka di belakang
"Bapak pesan 2 kamar?" Samar-samar aku mendengar dan melihat resepsionis itu terlihat ragu.
"Ada yang salah?" Tanyanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/129035144-288-k487863.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Terbaik [TERBIT]
Spiritual[Revisi] Siapa sih yang tidak ingin mempunyai pasangan hidup yang sempurna? Pasangan hidup yang tidak hanya beragama baik, tetapi juga sangat penyayang. Bagaimana jika kamu sudah mendapatkannya? Pasti kamu merasa sangat beruntung memilikinya. Namun...