Chapter 6

113K 5.7K 94
                                    

"Belajarlah istiqomah"

Author Pov.

Di siang hari yang terik ini terdapat seorang perempuan berbaju hitam berjalan dengan langkah berat disertai tatapan sayu menuju ke pemakaman.

Langkah kakinya enggan menapak tanah disekitarnya serta tatapan kosong dari sang wanita menambah kesan sedih siapapun yang melihatnya.

Perempuan itu berjalan dan akhirnya duduk ketika sampai di tempat yang ia tuju. Tangan mungilnya mengambil beberapa kelopak mawar yang sudah dibelinya tadi dan menaburkannya diatas tanah.

Sorot matanya mulai merapuh dan tak terasa butiran bening itu meluncur bebas di pipi mulusnya. Isakannya terdengar memilukan seandainya ada yang mendengarnya. Sayang, gadis itu memilih kemari di siang bolong karena tidak ingin ada yang tahu.

Setelah menuntaskan tangisannya dia pun merapalkan doa-doa untuk seseorang yang sudah terkubur dalam tanah. Sambil menyusut air matanya dia bangkit dan mengusap nisan sambil bergumam pelan.

"Aku datang lagi Fa" gumam wanita tersebut disertai isakannya.

***

Azzahra.

Wanita itu sedang ada di kamarnya dan menonton drama di laptop. Menghabiskan waktu dengan menonton dan makan cemilan sudah menjadi surga bagi Azzahra.

"Hahahahaa" Tawa Zahra pecah saat menonton adegan lucu di laptopnya.

Drrt- ponsel Zahra bergetar. Dia mengambil handphonenya setelah melihat siapa yang menelfon.

TuYuL Calling..

"Oyy Ra" sapa orang disana.

"Assalamualaikum" Peringat Zahra.

"Hehee, walaikumsalam cantik. Kuy ketemuan" Ajak seseorang.

"Males, mager. Ganggu aja lu" Ucap Zahra pada teman kuliahnya.

"Ah gak asik lu mah, ayo dong Ra kita gak pernah ketemu lho!" Rajuk suara disana.

"Ketemu dimana?"

"Yess, nyimut aja yuk" Usul suara itu.

"Hmm terserah"

"Makasih baby. See you soon" Dengan cepat orang itu mematikan panggilan. Zahra menghembuskan nafas. Andai saja dia bukan temannya pasti sudah digetok pakai getok magic.

Dia turun dari kasurnya dengan langkah malas dan mengganti bajunya, tenang saja dia sudah mandi kok!

Zahra memakai setelan gamis dan hijab lebar berwarna navy lalu mengambil tas selempangnya. Dia pergi setelah pamit dengan uminya lalu melajukan motor ke tempat janjian mereka.

Setelah 15 menit perjalanan, Zahra sampai di tempat yang temannya maksud, temannya juga sudah ada di dalam.

Zahra membuka pintu kaca lalu nampaklah temannya melambai ke arahnya. Zahra tersenyum tipis dan mendekatinya.

"Ini kamu Ra!? Sumprit beda banget sama yang dulu" temannya yang tak berhijab itu nampak pangling dengan penampilan Zahra yang berhijab. Sudah hampir 5 bulan ia tak bertemu Zahra dan dalam waktu 5 bulan itu Zahra sibuk mendalami ilmu agama.

Jodoh Terbaik [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang