Harapan lagi

721 110 26
                                    

Could Be Destiny
.
.
.
Chapter 15

Main Casts : Mark Tuan, Chae Young.

Suport Casts : Park Jinyoung, Mina, Lisa, Jisoo, Im Jaebum, Kim Yugyeom, Kang Daniel.

Genre : Family, Romance

Rate : T-M

An : Masih ingat sama Daniel adeknya Chae Young, kan? Dari chap ini dia bakal ngambil banyak peran disini. Hee
Ini ff alurnya lambat, aku nulisnya seada ide muncul ajah. Maaf untuk typo, penulisan dan ketidaknyamanan lainnya. 😇😇

✌Happy Readings✌

.
.
.

"Sekarang aku masih di bandara... Mm, masih nunggu Uncle Jie menjemput... Iya Mom aku akan selalu ingat pesan Mommy... I love you."

Daniel melangkah perlahan. Sebelah tangannya memegang ponsel yang tadi di pakainya untuk menghubungi sang Mommy, dan tangan yang sebelah lagi menggeret sebuah koper berukuran besar. Ia mengedarkan pandangannya kesekeliling, mencari sosok Jinyoung yang berjanji akan menjemputnya di bandara.

Daniel berhenti sejenak. Mengambil ponsel yang tadi sudah ia simpan di saku jaketnya. Dia mengetikan sebuah pesan.

To : Uncle Jie
Uncle, kau tidak lupa menjemputku, kan? Sekarang aku sudah di bandara. Aku menunggu di cafetaria, ya?

Setelah mengirim pesan itu. Daniel melangkahkan kakinya menuju cafetaria yang ada di bandara. Sepertinya segelas kopi hangat bisa membuat badannya hangat juga.

👶👶

"Apa ini tidak aneh?"

Lisa masih membolak-balikan map coklat yang ada ditangannya.

"Kenapa mereka mendadak membatalkan kerja sama?" ucapnya lagi masih dengan map ditangan yang sesekali ia ketuk-ketukan pada meja.

"Kau tidak kecewa?"

Lisa melirik ke arah Chae Young yang sedang sibuk dengan laptopnya. Mencoba menebak ekspresi dari raut wajah Chae Young. Disana tidak tampak kekecewaan, hanya gurat wajah yang seperti biasa. Menyimpan gurat lelah yang kentara.

Chae Young hanya menggeleng untuk menjawab pertanyaan Lisa tadi. Fokusnya masih pada laptop dihadapannya. Terlihat enggan untuk membahas hal ini.

"Padahalkan, Mark salah satu klien besar... Tapi, yasudah mungkin belum rejeki wedding kita."

Lisa tersenyum mengepalkan tangan dan mengangkatnya ke udara. Mencoba memberi semangat pada dirinya sendiri dan berlapang dada. Chae Young dari tempatnya hanya mengangguk dan tersenyum.

"Aku ke ruanganku dulu, ya? Kalau ada perlu hubungi saja."

Chae Young mengangguk lagi, dan Lisa berlalu. Meninggalkan Chae Young sendiri di ruangannya.
Beberapa menit dirinya masih fokus pada laptop. Tapi, tiba-tiba saja pandangannya ia alihkan pada sebuah map coklat yang tergelatak di atas meja. Map yang tadi Lisa bawa.

"Ah, memang ini yang terbaik sepertinya," gumam Chae Young. Ingatannya mendadak memutar kejadian tiga hari lalu.

Chae Young sengaja menunggu Mark keluar dari apartementnya. Si kembar sudah siap untuk pergi bersekolah. Hari ini Chae Young sendiri yang akan mengantar. Tapi, sebelum mengantarkan anak-anak. Chae Young berniat bertemu dengan Mark dulu. Maka disinilah sekarang Chae Young, sedang duduk dengan gelisah pada salah satu kursi di lobi apartement. Sedangkan si kembar, mereka sedang sibuk dengan ponselnya. Bermain game.

Could Be DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang