Could Be Destiny
.
.
.
Chapter 19Main casts : Mark Tuan, Park Chae Young.
Suport casts : Park Jinyoung, Jisoo, Mina, Im Jaebum, Kim Yugyeom, Kang Daniel.
Genre : Family, Romance.
AN : Halo aku kembali. Maaf ya kalau masih ada yang nunggu ini ff? Baru dapet feel yang bener-bener. Tadi pas dapet langsung di kebut. InsyAllah pokoknya pasti dilanjutin. Pasti uda pada lupakan sama ini jalan cerita? Masih ada yang berkenan baca? Terima kasih? 😍
Happy Reading 😘
❤❤
Berbekal alamat yang diberikan Jinyoung. Mark beserta orang tuanya saat ini sedang duduk berhadapan dengan orang tua Chaeyoung. Mark sangat bersyukur karena orang tua Chaeyoung tidak menolak kedatangan mereka. Setidaknya drama terburuk yang terpikirkan oleh Mark tidak terjadi. Sebuah penolakan dan pengusiran. Orang tua Chaeyoung tidak sejahat itu.
Meski terlihat wajah ayah Chaeyoung tidak bersahabat, tapi itu tidak mengapa. Sangat wajar, bagaimanapun Mark menyadari dirinya kalau dia adalah penyebab semua masalah terjadi. Kedepannya apapun yang akan terjadi, Mark siap menanggungnya.
"Kenapa baru datang?"
Mark yang sedang menunduk reflek mengangkat kepala "Maaf," lirihnya.
"Saya minta maaf Tuan, Nyonya? mungkin saat itu saya tidak mempunyai keberanian. Saya pengecut. Saya egois, dan saat ini pun saya sangat-sangat terlambat. maaf?" ucap Mark lagi. Mendadak berdiri dan membungkuk seratus delapan puluh derajat menghadap kedua orang tua Chaeyoung yang duduk di kursi seberang.
Tak diduga kedua orang tua Mark yang duduk di sebelahnya ikut berdiri dan membungkuk. Mereka rasa itu bukan hal yang memalukan, mereka rasa justru itu adalah salah satu kewajiban mereka sebagai orang tua. Bagaimanapun ayah Mark ikut andil untuk semua masalah yang terjadi. Ya andai saja dulu tidak egois.
Ibu Chaeyoung segera berdiri membalas membungkuk dan segera menyuruh mereka untuk duduk kembali. "jangan seperti ini, bukan hanya kalian yang bersalah. Kami pun. duduklah kembali." Menunjuk kursi. Mark dan orang tuanya kembali duduk. Tak ingin terlalu lama membuat kecanggungan. Bukan apa-apa, suasana beberapa menit yang lalu itu terasa amat akward.
Satu sisi Mark dan orang tuanya merasa wajib meminta maaf terlebih dahulu, sisi lain kedua orang tua Chaeyoung juga merasa bersalah. Jadi, tidak adil jika hanya keluarga Mark yang merasa harus bertanggung jawab."Semuanya sudah terjadi, yang lalu biarlah berlalu," Nyonya Park menggenggam tangan Tuan Park. Mencari kekuatan, dan mencoba meredam amarah suaminya. Tuan Park hanya menarik nafas panjang. Mencoba mengatur suasana hatinya sendiri yang tidak menentu. Marah dan bimbang.
"Bukan hanya kalian yang egois, kami pun." lanjut Nyonya Park. Menyeka sudut matanya yang basah.
"Tapi akan beda cerita jika Kamu datang lebih awal," tunjuk Tuan Park pada Mark. Yang ditunjuk hanya mengangguk dengan ucapan maaf yang kembali keluar dari bibirnya.
"Semuanya salah saya, Tuan. Jika dahulu saya tidak mengancam Mark, akan mencoret dirinya dari ahli waris. Mungkin Mark akan memperjuangkan putri anda. Dan mungkin dulu Mark masih sedikit labil."
"Kita semuanya bersalah, semuanya sudah terjadi. Semuanya tidak luput dari ke egoisan masing-masing. Sekarang bukan saatnya membahas siapa yang paling bersalah. Kita semua bersalah." Kata Nyonya Park yang diangguki Nyonya Dourine.
KAMU SEDANG MEMBACA
Could Be Destiny
FanfictionJika bertemu kembali denganmu adalah takdir kita, maka kita tidak akan berlari menghampirimu atau berlari menjauhimu. Bagaimanapun keadaannya jika kembali bertemu, kamu punya andil dalam hadirnya dua malaikat jagoanku. Karena mau mengelak bagaimanap...