17. First Kiss Kecolongan

1.9K 134 17
                                    

Kalian tahu bagaimana selanjutnya Brian dan Arin semenjak kejadian di kantin sekolah sekitar lima hari lalu? Mereka tidak pernah saling mengobrol, ataupun menyapa seperti biasanya. Arin yang biasanya imbang membagi waktu bersama dengan Brian, kemudian Alikha, sekarang gadis itu lebih sering bersamaan dengan Alikha.
Berangkat sekolah yang biasanya Brian jemput, belakangan ini Arin berangkat sekolah bersama dengan Alikha naik angkutan umum. Pulang sekolah pun begitu.

Pernah sewaktu-waktu Arin tidak sengaja bertemu dengan Brian saat ia keluar kelas untuk pergi ke toilet disaat jam pelajaran, mereka hanya saling bertatap sebentar, kemudian dengan sikap enggannya Brian meninggalkan Arin duluan. Ini kali pertama mereka seperti ini, jujur saja selama mereka bersahabat dari kelas sepuluh, mereka tidak pernah musuhan seperti ini. Dan bayangkan saja jika mereka sudah seperti ini, hitungannya hampir seminggu.

Arin juga lebih tambah murung dari sebelumnya, setelah kejadian di kantin waktu itu. Arin yang biasanya murung karna memikirkan Jaehyung, sekarang gadis itu harus jadi tambah murung karna memikirkan Brian. Alikha sudah menyuruhnya untuk berbaikan dengan Brian, tapi justru gadis itu menolak dan berkata, jika semua ini salah Brian.

Siapa suruh dengan seenaknya Brian mengatakan bahwa Arin adalah manusia dusta? Brian tidak pernah saja merasakan bagaimana lelah dan sakitnya, Arin menahan semua ini demi Jaehyung. Tapi disisi lain, Arin juga tidak tahu bagaimana sakitnya posisi Brian yang status sekarang menyukainya, yang masih saja terus memikirkan Jaehyung.

Arin harus tahu, bagaimana Brian menahan semua rasa cemburu, dan amarahnya saat Arin sedang bercerita tentang Jaehyung kepadanya. Ditambah lagi jika Arin bilang, kalau dirinya merindukan Jaehyung lagi. Brian lelah menahan itu, tapi Brian harus sabar. Mungkin inikah ujian terberat yang ia terima, jika harus menyukai sahabatnya sendiri yang selalu berada disisinya, dalam suka maupun duka.

"Galau, mas?" Alikha menghampiri Brian yang tengah melamun sendirian di rooftop sekolah. Brian segera mengerjapkan matanya berkali-kali, setelah lamunannya akhirnya pudar karna Alikha yang mengejutkannya.

Brian hanya tersenyum miring, dan menyorotkan matanya pada langit yang cerah diatas.

"Arin murung, lo juga murung" Alikha berdiri disamping kiri Brian.

"Hm," Brian hanya berdeham. Alikha terkekeh sebelum akhirnya menepuk-nepuk bahu kiri Brian.

"Gue tau lo galau gara-gara musuhan sama Arin, tapi cobalah lo baikan sama Arin" ucap Alikha.

"Males" ujar Brian.

"Daripada lo berdua terus diem-dieman kayak gini, kan gak enak jadinya. Asal lo tau ya, murid-murid yang lain tuh kadang suka nanya-nanya ke gue, lo sama Arin itu kenapa sampe kalo ketemu aja gak pernah saling sapa" kata Alikha.

"Peduli apasih mereka, sampe nanyain gue sama Arin lagi kenapa"  Brian masih dengan pandangannya yang tersorot kelangit.

"Lo gak tau? Mereka 'kan nge-shipper lo berdua jadi couple favorite disekolah, gara-gara lo sama dia selalu berdua kayak sepasang suami istri," akhirnya Brian tertawa, sambil menoleh ke arah Alikha. "Lah malah ketawa" kata Alikha.

"Lo update banget soal gituan, gila ya," Brian kembali menyorotkan pandangan matanya kearah langit lagi.

"Gue gak mau ketinggal soal berita hits disekolah, hehe."

"Alikha, gue suka sama Arin."

Alikha yang mendengar itu langsung bungkam, dan melongo ditempat sambil menatap kearah Brian. Apa yang saat ini Alikha dengar bukan sebuah imajinasi? Apa Brian benar-benar mengatakan hal itu padanya?
Brian kembali menoleh kearah Alikha, yang kini tengah melongo sambil menatapnya tidak percaya.

Mantan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang