"Gue gak mau ikut!" sentak Sungjin yang membuat Jaehyung berhasil terdiam dalam sekejap, setelah ia baru saja memohon-mohon kepada Sungjin agar cowok itu menemaninya pergi jalan-jalan besok ke dufan, bersama dengan Mina.
"Sungjin, come on. Gue mohon lo temenin gue ya, lagian kalo berduaan doang sama Mina nggak enak, dong. Nanti kalo ada temen-temen disekolah gue yang liat gimana? Terus mereka mikir yang aneh-aneh gimana? Kan bahaya" Jaehyung memohon sekali lagi pada Sungjin.
Sungjin menghela nafas kasar sembari menutup buku novelnya dengan kasar, arah pandang matanya tersorot tajam pada Jaehyung yang kini berada disebelah kanannya.
"Kalo lo nggak mau dikata yang aneh-aneh, lo batalin aja pergi sama si Mina, besok" cetus Sungjin.
"Gak bisa lah, lebih gak enak lagi kalo itu. Nanti kalo dia kecewa gimana? Gue 'kan gak suka ngebuat orang kecewa, karna gue tau dikecewain itu gak enak," sedikit curcol ala Jaehyung. Eak.
"Jijik, bangsat" timpal Sungjin.
Jaehyung terkekeh sebentar, kemudian kembali mendatarkan ekspresi wajahnya kembali.
"Ayolah, besok ikut," pinta Jaehyung lagi.
"Gak."
"Lo mau gue gak kasih makan, hah?."
"Yang ngasih makan gue itu mama lo, bukan lo."
"Ya nanti gue tinggal bilang ke mama, kalo lo gak usah dikasih makan lagi. Gampang 'kan?."
"Bangsat."
"Makanya ikut."
"Bacot, iya dah," Sungjin akhirnya mengalah dan mengaku kalah. Jaehyung tertawa senang karna akhirnya ia berhasil membujuk Sungjin dari sekitar satu jam setengah yang lalu.
Memang, membujuk Sungjin itu selalu butuh perjuangan. Karna Sungjin tipikal orang yang tidak mudah tertarik, dan susah untuk dibujuk. Jadinya maklum saja.
"Tapi gue muak liat muka adkel lo itu," ujar Sungjin tiba-tiba.
"Eh, lo gak boleh kayak gitu. Kita itu sama-sama manusia, gak boleh saling meremehkan" sahut Jaehyung, yang langsung diberikan tatapan tajam lagi oleh Sungjin. "What's wrong? Gue cuma bilang, yang sebenarnya."
"Bego dipelihara sih. Kenapa gue gak suka sama adkel lo si Mirna Mina itu, karna dia keliatan kayak punya muka dua" kata Sungjin.
"Kok lo sok tau banget sih? Dan jahat banget lo ngatain Mina punya muka dua. Jelas-jelas muka dia cuma satu, yaitu di depan" kata Jaehyung.
"Ih bego anjir, gue punya sepupu gini amat sih" cibir Sungjin kesal.
.
.
.Sungjin hanya terdiam malas, dengan arah pandangan mata menuju luar jendela kaca mobil. Posisi Sungjin saat ini sedang duduk di jok belakang mobil. Cowok itu terus menatap kearah lain, yang enak dipandang kecuali arah depannya.
Dimana ada Jaehyung yang tengah fokus menyetir disana, kemudian disebelahnya ada Mina yang terus mencoba mengganggu Jaehyung dengan berbagai tingkah sok-nya. Benar, Sungjin terlalu malas menatap itu semua. Bahkan ia sampai berpikir bagaimana sepupunya itu bisa dekat dengan gadis agresif dan tak tahu malu seperti Mina. Jujur saja, Sungjin merasa kasihan dengan Jaehyung.
Karna ketidak sukaan Sungjin kepada tingkah Mina, cowok itu terus memperlihatkan rasa jengkelnya pada Mina.
"Kak Jae, nanti kita naik wahana-wahana yang asik yuk," Mina terus menatap Jaehyung.
"Ah boleh-boleh" ujar Jaehyung dengan senyumannya.
"Kita berdua aja ya, kak?" kata Mina.
"Loh? Sungjin gimana?" tanya Jaehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan
Fanfiction[1] The hardest thing in life is to let go of the person I love, to someone else who makes her happy. Karna gak selamanya yang jadi mantan bisa balikan. Copyright © 2017, mjoaxxi.