JANGAN LUPA VOTEMENT🌼
GIMANA KABARNYA? SUDAH DAPAT GAYA REBAHAN BARU?
"Lo suka Aska?" kalimat itu tiba-tiba terlontar dari mulut Tirta.
Tanpa ragu Windy mengangguk sembari terus menangis. Hatinya bingung karena di tarik ulur oleh Aska. Pria itu benar-benar jahat tapi menurut Windy, yang namanya cinta memang seperti itu. Kalau tidak siap sakit ya sudah jangan coba-coba jatuh cinta.
Tirta condong membungkuk melihat jelas mata sembab yang memerah milik Windy, gadis itu benar-benar menangis, bukan akting.
"Gak usah nangis, lo tuh udah jelek. Tambah jelek kalo nangis" ucap Tirta mencoba menghibur.
Windy seketika memberi tatapan sinis ke arah Tirta dengan bibir cemberut.
°°°
Malam pesta piama yang diadakan Alana sangat membahagiakan bagi Megan, awalnya Megan memang kecewa karena Julian tak datang ke pesta,
walaupun gue nggak ngundang kan harusnya dia tetep dateng! Jadi cowok gak peka banget!
Namun saat semuanya sudah kelelahan, tepat jam 12 malam Megan bangun karena ponselnya berdering. Sebuah nomer tak di kenal menelfonnya. Kemudian ketika ia mencari Windy, Bella dan yang lainnya tiba-tiba menghilang dari ruangan di mana mereka berpesta.
Keadaan jadi sedikit menakutkan karena semua lampu dimatikan. Dengan terpaksa Megan harus mencari jendela untuk menerangi ruangan, tapi sebelum itu Megan sudah mendengar sebuah lagu yang di putar dari halaman depan rumah Alana,
Kok serem sih anjir!
Awas aja kalau gue di prank!
Ia mengurungkan niatnya membuka jendela dan mencoba mencari pintu. Tubuhnya di penuhi keringat dingin dengan kaki gemetar saat ia melihat ada cahaya dari celah pintu yang tak jauh dari posisinya berdiri. Cahaya itu berkedip-kedip, menambah ketakutan Megan.
Ia sampai di depan pintu itu, tangannya pelan-pelan meraih gagang pintu, sial umpatnya saat suara pintu berdecit dengan keras.
Kalo ada setan, gua ketahuan nih. Pintu sialan.
Belum sepenuhnya mendorong pintu itu, tiba-tiba seseorang juga menariknya dengan keras hingga Megan ikut tertarik masuk,
bruk!
Ia mendarat di dada orang itu yang bisa Megan tebak kalau orang itu cowok. Tanpa pikir panjang Megan langsung memukul cowok itu dengan tangannya sambil memejamkan mata "Aaaa!! gue mohon jangan bunuh gue!!" teriaknya keras.
"Eh ini gue!" cowok itu menahan kedua tangan Megan agar berhenti memukul.
Mata Megan terbuka lebar, dan suara teriakan langsung menyambutnya, "SUPRISE!!"
Masih dengan ekspresi shok, Megan di tarik oleh Julian ke dalam pelukannya. Julian bisa merasakan betapa takutnya Megan, bahkan saat ini ia dengan jelas mendengar detak jantung gadis yang berada didekapannya ini.
"Jadi pacar gue ya?" ucap Julian pelan di telinga Megan, "jangan deket-deket Devan lagi."
Mengapa cowok ini jadi bersikap sangat hangat? Megan bahkan merinding mendengar suara berat Julian yang tak pernah ia dengar selama ia mengenalnya.
Megan menangis, ia tak tahu apa arti dari tangisnya ini sebab ia juga tersenyum mengeratkan pelukannya pada Julian
"hiks.. lo nggak lagi ngeprank gue kan? Lo nggak lagi becanda kan?" tanya Megan dengan tatapan sendu penuh harap.
Dari belakang Julian, teman-teman mereka masing-masing memegang sebuah papan bertuliskan
"WILL U BE MY GIRLFRIEND?"
Gue sadar, mana yang harus gue perjuangankan dan mana yang nggak. Gue salah karena mengabaikan elo yang selalu ada di samping gue- Julian.
"Apa menurut lo gue becanda?" Tatap Julian dengan sorot mata yang hangat. Melihat itu, Megan menggeleng."Mau kan?"
Dengan cepat Megan mengangguk mengiyakan pertanyaan Julian. Lalu kembali menghambur ke pelukan cowok itu lagi.
"Cie.. Ciee!!" ledek yang lain.
Megan menatap teman-temannya, lalu memberikan finger heart ke arah mereka. Mengisyaratkan, makasih bangsat people!
HEH SIALAN UDAH PADA JADIAN AJA😭
GAK MENGHARGAI PARA JOMBLO YANG SEDANG MEMBACA AWOKWOK.VOTE VOTE VOTE! ALARM VOTE BUAT YANG LUPA.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY GROUP [END]
Teen Fiction❗ Cerita yang bisa bikin ketagihan ❗ ⚠PRIVATE ACAK, AKU PAKE WATTPAD VERSI LAMA⚠ Sekelompok siswa yang ketahuan bolos di hari pertamanya di kelas 11. Dengan secara ajaib ternyata mereka semua membolos di hari yang sama, dan berakhir di kelas yang sa...