l i m a e n a m

1.7K 372 90
                                    

Vote dulu yuk. Biar aku agak semangat nulisnya ;)

Wanita paruh baya itu ikut masuk ke dalam rumah, Windy agak heran melihat tingkah wanita yang tak henti-hentinya menatap dirinya.

Creepy. Jangan-jangan dia kuyang?!

Astagfirullahal adzim..

"Win, bikinin teh ya" titah Juno yang ikut duduk dan tersenyum canggung ke arah wanita itu.

Tanpa menjawab dan tanpa membantah, Windy langsung masuk ke dapur. Padahal ia sangat lelah dan ingin segera berbaring di kasur empuknya.

Windy yang tak ikhlas di suruh-suruh hanya bisa mengomel dalam hati sambil menyiapkan teh. Namun tiba-tiba ada bayangkan sesuatu yang menghalau penglihatannya saat ia memejamkan mata,

"Ashh!" ringisnya karena ia salah menuangkan air panas tersebut hingga memercik mengenai kakinya.

"Itu tadi apaan sih!" gerutu Windy ketakutan, bayangan kejadian itu muncul saat ia memejamkan matanya, tidak mungkin ia mimpi dalam keadaan terjaga begini.

Ia mengucek matanya, hingga bayangan itu muncul lagi tapi Windy malah berlama-lama menutupnya, tunggu... ini kan, kecelakaan kemarin?

Windy seperti melihat kejadian kecelakaan kemarin namun yang tergambar yaitu kejadian sebelum cowok berseragam SMP itu di tabrak.

Kenapa gue ngikutin anak SMP itu?

"Win?" tegur Juno.

Ia segera membuka matanya saat Juno menghampirinya ke dapur, "lo kenapa?" Tanya Juno lalu matanya tertuju pada kaos kaki Windy yang basah.

"Ng-nggak papa bang, teh nya udah selesai kok" balas Windy lalu mengangkat 2 cangkir itu ke atas tatakan kayu yang senada dengan warna cangkirnya.

Setelah selesai menghidangkan teh tersebut, Windy pamit ingin ke kamar namun lagi-lagi ada yang menghalangi. Wanita itu malah menahan Windy untuk ikut duduk.

Ahh paling benci gue kalau harus ngobrol sama orang tua, pasti mau bahas hal-hal yang ngebosenin.

"Eh mau kemana? Kamu duduk aja dulu" tahan wanita itu.

"Maaf tant--" Ucap Windy namun terpotong karena Juno menyenggolnya.

"Eh maksudnya, maaf Bu. Saya mau ganti baju dulu, bau asem hehe" kekeh Windy membuat wanita itu tersenyum menggeleng.

"Ganti bajunya nanti saja, ibu ada perlu sama kamu"

"Ha? Kok sama saya?" Windy terkejut. Kenal saja tidak, bagaimana bisa ia punya urusan pada ibu-ibu ini.

"Ibu cuma mau lihat menantu ibu kayak gimana" perkataan wanita makin membuat Windy melotot, bahkan Juno pun kaget.

"Uhhuk!" Juno tersedak.

"Eh bang pelan-pelan" ucap Windy menepuk-nepuk punggung Juno.

Ini orang kenapa sih? Aneh.

"Oiya, kapan orang tua kalian kembali?" tanya wanita itu to the point.

"Kita belum tau Bu, biasanya mendadak dan nggak nentu"

CRAZY GROUP [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang