e m p a t s a t u

2.1K 411 74
                                    

Kalo liat TYPO kasih tau aku yaa, soalnya keyboardku rada sinting gituhh, ngetik 'cemas' tadi malah berubah jadi 'amis'

Oke jangan lupa votment nya yaa!!^^

SELAMAT MEMBACA!

_______

Pintu rumah Megan terbuka, sontak Windy dan Aska terkejut dan langsung berbalik saling membelakangi. Karena mereka tadinya saling berhadapan.

"Eh, bibi ganggu ya hehe?"

Windy berusaha menetralkan perasaannya dan begitupun dengan Aska.

"Ini minumannya, silahkan di minum"

Aska tersenyum, "makasih bi,"

Drrt...drtt... Ponsel Windy bergetar, ia segera bangkit dan mengangkatnya, "halo?"

"Win, sorry banget. Ini semua salah gue..." terdengar suara Wulan dari seberang sana, ia seperti orang cemas.

"Maksud lo apa Lan?"

"Ada satu foto lo yang di simpen sama Salwa, dulu emang gue kasih katanya buat jaga-jaga kalau sampai lo balikan lagi sama Aska, dia bakal sebar foto itu"

Windy seketika panik, itu terlihat jelas karena Aska memperhatikannya, mimiknya berubah setelah mengangkat telfon.

Ia pun mencoba menghampiri Windy, "lo kenapa? Abang lo gak jadi jemput?"

Windy tak menjawab, ia hanya memegangi kepalanya pusing dengan masalah yang menimpanya. Di tambah lagi pacar musuhnya sedang berada di sini, semakin menambah kekesalan Windy saja.

"Yaudah, biar gue anter" Aska menarik tangan Windy, namun gadis itu menahannya, ia sama sekali tak bergerak membuat Aska menoleh, "loh, kenapa?"

"Lepasin gue" ucap Windy redam menahan amarahnya.

Melihat mimik gadis di depannya, terlihat serius. Aska pun melepaskan pegangannya.

"Bisa gak, mulai sekarang lo nggak usah ngomong lagi sama gue, kita pura-pura nggak kenal aja..." Ucap Windy tiba-tiba. Sebab ini semua terjadi karena Aska. Jika sampai nanti Salwa benar-benar menyebarkan foto editan itu. Bisa-bisa Windy malu.

"Siapa yang ngancem lo? Kasih tau gue!"

Entah kenapa Aska sekarang sepeka ini, tapi walaupun begitu Windy tak mau ambil resiko. Ini demi kebaikannya.

"Siapa lo, mau ngurusin gue di ancam apa nggak?" skak, perkataan Windy berhasil membuat Aska bungkam.

"Gue cuma nggak mau berurusan lagi sama pacar lo, gue pengen hidup tenang.." lirih Windy benar-benar sudah lelah. Ia sampai berlutut di depan Aska.

"Oiya satu lagi, gue mohon lo bujuk Salwa buat kembaliin foto yang di kirim Wulan, gue janji kok nggak bakal ganggu hubungan kalian atau bahkan kalau perlu gue pindah seko--"

"Windy! Cukup!!" bentak Aska benar-benar marah. Ia kemudian menarik Windy untuk berdiri kembali. Di pegang kedua bahu gadis itu sambil menatap matanya yang kini mengeluarkan bulir bening itu lagi.

Tinn! Tinnn!! Tinnnn! suara klakson langsung membuat mereka kaget, Windy menoleh dan ternyata itu Juno.

Ia terlihat marah, membunyikan klakson berkali-kali karena melihat Aska mendekati adiknya. Apalagi Windy sekarang menangis.

CRAZY GROUP [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang