34/2

1.7K 255 54
                                    

Sorry banget woi gue ketiduran :v

Makin banyak yang komen. Makin semangat diriku menulis wkwk.
Jangan lupa share cerita ini ke temen-temen kalian yaa❤️
Mari ngerumpi di Instagram skuy.

Para adik kelas tak henti-hentinya menatap takjub pada gadis berambut panjang dengan ikat rambut ekor kuda khasnya itu. Keringat mengucur di pelipisnya menambah kesan kharismatik yang membuat siapa pun jadi jatuh cinta.

Gadis yang habis di hukum karena ulahnya melabrak anak Pak Restu jadi tontonan bagi murid-murid lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gadis yang habis di hukum karena ulahnya melabrak anak Pak Restu jadi tontonan bagi murid-murid lain. Bukannya sedih, ia malah menikmati hukumannya, sayangnya Megan hari ini tak masuk, jadi ia di hukum sendirian.

"Gilak! Itu kak Windy?"

"Iya coy. Sumpah sueger banget!"

"Gue suka nih yang kayak gini. Bisa di pake nggak ya kira-kira?"

Para cowok-cowok mata keranjang itu tak melepas pandanganya. Menyaksikan Windy yang sedang meneguk minumannya membuat mereka seperti anjing kelaparan. Di tambah lagi kaos olahraga Windy yang agak tersingkap, menjadi pemandangan emas yang sulit di lewatkan.

"Kalian liat apaan, hm?" Seseorang merangkul dua cowok itu.

Keduanya menoleh, dan langsung tergugup seketika. Pasalnya, cowok itu adalah Aska. Salah satu seniornya di tim basket.

"Ehehe... Nggak bang"

"Ki-kita pamit dulu bang. Ada tugas!" Ucap salah satunya melepas rangkulan Aska. Sedangkan yang satunya ikut-ikutan kabur setelah melihat temannya lari duluan.

"Kamu banyak berubah ternyata" Aska membatin.

Kedatangan Aska sontak menarik perhatian, membuat yang lain jadi kabur meninggalkan tempatnya yang tadinya asik memperhatikan Windy.

Windy yang sudah selesai menjalankan hukumannya, akhirnya turun dari pinggiran tembok setelah berehat sejenak, mengambil ponsel dan handuknya kemudian bergegas. Ia berbalik dan mendapati cowok tak asing itu sedang menatapnya terang-terangan.

Windy tak memalingkan pandangannya, dengan wajah songong menantang, ia membalas tatapan percaya diri Aska. Alis kanannya terangkat seakan bertanya.

Kenapa, hm? Gue tambah cantik?

Ujung bibir Aska tertarik membuat sebuah senyum simpul. Seakan paham dengan isyarat Windy yang terlihat sombong, ia membalasnya dengan anggukan pelan.

Iya lo cantik.

Aska pergi setelah itu. Meninggalkan gadis itu mematung bingung. Ia pikir Aska tidak akan mengakuinya. Tapi ternyata cowok itu berhasil lagi membuat Windy kesal karena tingkahnya.

CRAZY GROUP [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang