e m p a t t i g a

2K 410 62
                                    

BERSYUKURLAH KARENA MOOD KU LAGI LANCAR-LANCARNYA, SEMOGA TYPO KU BERKURANG.

KASIH TAU KALO KALIAN LIAT TYPO, OKE GUYS!

AYO RAMEIN, JANGAN LUPA SHARE YAA.

 
Selamat membaca.

 

__________

Flashback dua tahun yang lalu.


"Curut, sampai kapan sih lo mau nyembunyiin kalau lo adek gue?" tanya Juno agak menyebalkan.

"Ngapain bahas itu lagi sih bang? Gue cuma mau cari aman aja, lo nggak malu apa punya adek yang goblok  kayak gue?" Windy menghelah napas.

"Gue nggak punya kelebihan apa-apa..." lanjut Windy sambil memainkan bolpoinnya cemberut.

"Lo bisa manjat pager, bikin orang jengkel, bisa buat di kerjain, bisa di jadiin babu" balas Juno malah bercanda.

"Ish itu bukan bakat tau!" kesal Windy memukul lengan Juno.

"Yaudah gue ke kelas dulu" pamit Windy dan secara bersamaan pintu ruang ganti terbuka.

Dia pasti pacar bang Juno, batin Windy. Ia sempat tersenyum namun Bella terlihat tak senang melihatnya.

"Dia siapa?" tanya Bella.

"Ah.. anu, fans aku haha. Ngasih ini" ucap Juno menunjukkan sebuah kantongan berisi kotak makan.

Bella mengerucutkan hidungnya, "nggak usah di makan! Siniin!" rebut Bella, ia mengambil kantongan itu lalu membuangnya di tempat sampah.

"Loh kok dibuang?! Mubazir tau!"

"Aku nggak suka!"

Juno sebenarnya sangat marah, tapi ia tak mau menyulitkan Windy, kalau dia memberi tahu Bella, pasti Windy akan marah. Dan itu juga salah satu alasan Juno putus dengan Bella.

Gue pengen punya temen kayak mereka hehe, batin Windy tersenyum miris.

Ia pergi ke perpustakaan lagi, bukan untuk belajar tapi menghindar dari keramaian, ia tak mau orang-orang meledeknya karena punya kulit agak gelap.

Bangga banget gue punya abang terkenal kayak bang Juno, coba aja gue punya sahabat-sahabat kayak pacarnya bang Juno, pasti seru.

Keesokannya Windy tak sengaja melihat abangnya memarahi Bella, tapi ia malah bersembunyi dan mendengar semua perkataan Juno pada Bella. Juno terdengar kesal karena Bella terlalu posesif padanya, untunglah Windy tak menjadi alasan Bella dan Juno berpisah.

"Alasan lo nggak masuk akal tau gak! Dulu lo mau gue posesif, sekarang kenapa hah?!" plak! Bella pergi setelah menampar Juno.

Windy menghampiri Juno, ia menangis, "bang, kalian nggak putus kan?"

"Udahlah dek, lo mending belajar buat ujian semester, biar lo nggak tinggal di IPA 7 mulu" ucap Juno meninggalkan Windy sendiri di sana.

  
 
_________

Flash on.

Karena itulah Windy bertekad untuk mengubah dirinya, ia harus naik kelas dan bisa setara dengan anak-anak yang ia kagumi. Iya tak mau membuat kakaknya malu.

Tapi setelah Windy berhasil ia malah lupa diri, ia bahkan tak mengagumi Bella lagi. Jujur saja, setelah tahu sifat-sifat mereka, kalian juga tidak akan mau kagum dengan orang-orang seperti itu. Juga dengan anak-anak tenar lainnya. Tapi bukan itu yang Windy lihat sekarang, sebenarnya semua orang punya sisi baik, tergantung kita yang memperlakukannya bagaimana.

CRAZY GROUP [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang