Cerita 27 - Selamat Ulang Tahun Leeandra!

16.2K 1.8K 195
                                    

Di keesokan harinya, saat Leeandra sedang sibuk memeriksa lembar demi lembar jawaban mahasiswa, suara orang-orang yang menyanyikan lagu selamat ulang tahun pun terdengar. Sang asdos yang tidak menyangka akan mendapat kejutan seperti ini pun semakin membelalakan matanya tatkala melihat Pak Rizal tengah membawa sebuah kue dan ikut bernyanyi dengan seluruh karyawan di prodi ini.

"Selamat ulang tahun, Asdosku," ucap Pak Rizal dengan sangat lembut.

Setelah mengucapkan terima kasih, Leeandra langsung mengajukan pertanyaan tentang siapa yang memberi tahu soal hari lahirnya ini. "Siapa lagi kalau bukan karena gue dan Vidya yang kerjanya memang pegang semua database dosen dan karyawan," jawab Mbak Dewi yang langsung diangguk oleh semua orang di hadapannya.

"Ayo buat permintaan dan tiup lilinnya, Leeandra." Pak Rizal kembali berkata dan kali ini membuat ruangan ADM & BirPen menjadi sangat riuh.

"Semoga segera dipinang!" teriak Mbak Ina seraya sibuk mengabadikan momen tersebut dari berbagai sudut.

"Aaaamiiiiin!" sahut semua orang hingga membuat Leeandra tertawa lalu memanjatkan doanya di dalam hati dan meniup lilin berbentuk angka dua dan lima di atas kue tersebut.

"Potongan pertamanya buat Mas Yudi ya, Lee!" ledek Mbak Dewi yang langsung kena sikut oleh Mbak Ina dan Mbak Vidya

"Buat gue saja deh sini," imbuh Mbak Rahma.

"Kue pertama ini buat Pak Rizal," putus Leeandra yang kemudian menyerahkan kue tersebut pada pria yang terus saja tersenyum padanya itu. Tindakan itu jelas saja membuat semua orang mendesah kecewa, meski nyatanya itu hanyalah sebuah kepura-puraan.

"Terima kasih, Leeandra." Pak Rizal lantas memberikan sebuket bunga matahari pada perempuan yang tengah berulang tahun itu.

"Bapak tahu dari mana kalau saya suka dengan bunga ini?" tanya Leeandra seraya menerimanya dengan dahi yang tampak berkerut.

"Bapak kamu yang memberi tahu pada saya." Hati Leeandra sontak berbunga-bunga karenanya. Apalagi, di buket itu terdapat sebuah surat yang ditulis tangan oleh Pak Rizal.

Dear, My Asdos.

Leeandra Kusuma Atmadja

Selamat bertambah usia.

Bukalah usia barumu dengan optimis dan penuh kebahagiaan.

Jadilah seorang Leeandra yang selalu ceria dan tersenyum.

Senyummu yang terindah untuk saya.

Jadilah bunga matahari yang tumbuh indah hanya dengan memandang pada satu arah.

Arah matahari bersinar

Karena saya ingin menjadi sang matahari itu.

Kita makan malam hari ini pukul 20.00

Kamu dijemput Mbak Nadine. Kita ketemuan di tempat.

Jangan menolak karena saya belum bertanya.

RLH

*****

Sesuai dengan apa yang tertulis di surat, saati ini, Mbak Nadine pun tampak sedang sibuk merias wajah manis Leeandra. Bisa dikatakan, perempuan yang biasanya berpenampilan polos tanpa make-up itu, tengah merasa takjub dengan pantulan wajahnya di cermin.

"Mbak Nadine ..."

"Eh, tunggu-tunggu." Mbak Nadine pun bergegas memoleskan lipstik berwarna merah muda pada bibir mungil Leeandra. "Kamu jangan ngomong dulu sampai aku bolehin," lanjutnya lalu mengecek hasil pekerjaannya itu.

Cerita Ci(n)ta Sang Asdos ✔ (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang