Cerita 31 - Bertemu Nyonya Hendratama

12.8K 1.5K 90
                                    

Di Senin sore ini, Leeandra yang saja sampai dari mengajar Monica pun mendapati mobil milik Pak Rizal di depan kontrakannya. Dengan senyum yang merekah, gadis itu mengucapkan salam. Membuat Pak Rizal dan Mbok Sum yang sedang berbincang, kompak menoleh dan membalasanya.

"Karena Non Lee sudah pulang, Mbok Sum izin melanjutkan pekerjaan di belakang dulu ya," pamit Mbok Sum yang nyatanya masih saja mencuci dan menyetrika baju Leeandra. Meski sudah ribuan kali dilarang, perempuan setengah baya itu tetap saja melakukannya.

Usai menyilakan dan mengucapkan terima kasih pada Mbok Sum, Leeandra langsung melayangkan sebuah pertanyaan pada Pak Rizal. "Mas Rizal kok ke sini?" tanya Leeandra

Pak Rizal kemudian menjelaskan bahwa kedua orangtuanya mengadakan makan malam bersama. "Jadi, ya aku mau ajak kamu. Biar sekalian kenalan sama Mama. Kamu mau, kan?"

Melihat adanya ekspresi takut di wajah Leeandra, Pak Rizal pun menggengam tangan sang kekasih. "Perlu kamu tahu dan percaya bahwa kehadiran kamu itu sudah ditunggu oleh Papa dan Mbak Nadine," ucapnya apa adanya.

Setelah menimbang, Leeandra akhirnya mengiakan ajakan itu. "Tunggu sebentar ya, Mas," ucapnya yang mendapat anggukkan dari Pak Rizal.

Lima belas menit kemudian, Leeandra sudah kembali dengan menggunakan dress santai berwarna pastel yang merupakan hasil rancangan Mbak Nadine. "Ya ampun... Non Leeandra cantik banget!" pekik Mbok Sum yang baru saja selesai dari pekerjaannya.

"Pacarnya Mas Rizal ya, gitu, Mbok," tanggap Pak Rizal yang membuat Leeandra merasa sia-sia menggunakan blush on pada pipinya. Toh, kini sudah menjadi merah karena malu sekaligus bahagia.

"Kami pergi dulu ya, Mbok," pamit Pak Rizal mewakilkan.

"Hati-hati, ya, Pak Rizal dan Non Lee," tanggap istri dari Pak Timin itu.

Berbeda dengan saat perayaan ulang tahunnya, kali ini makan malam diadakan di kediaman keluarga Hendratama. Sesampainya mereka di car port dari sebuah rumah yang berhalaman luas dan memiliki tiga lantai itu, "Kita itu mau makan malam bukan mau sidang loh, Sayang," canda Pak Rizal tatkala mendapati Leeandra menggenggam tangannya dengan sangat erat. Selain rasa minder yang mulai menguasai dirinya, rasa rindu akan rumahnya yang dahulu pun memenuhi di hatinya.

"Leeandra lebih milih disidang deh, Mas," ucap Leeandra yang malah membuat Pak Rizal tertawa.

"Setiap acara ada waktunya, Sayang. Sekadang kamu dikenalin. Akhir semester depan kamu disidang. Terus habis itu dilamar, dinikahkan dan di-di lainnya." Melihat Leeandra sudah menyunggingkan senyumnya, Pak Rizal lantas mengajaknya untuk bergegas masuk ke dalam.

Saat keduannya berada di ruang tamu, "Assalammualaikum, Mas Bagas dan Mbak Nadine," ucap Pak Rizal yang kemudian menanyakan keberadaan dari keempat krucil 'kesayangan'nya itu.

"Mereka sedang berlibur di rumah Ibu," jawab Mas Bagas yang berarti bahwa keempat anak-anaknya sedang berada di Solo. Tempat tinggal dari kedua orangtuanya.

Sementara Pak Rizal berbincang dengan kakak iparnya, Mbak Nadine justru berseru dengan penuh semangat. "Welcome, Leeandra cantikkuu!" Tanpa membuang waktu dan juga izin dari adiknya, ibu beranak empat itu, mengambil alih Leeandra lalu menggandengnya ke tempat di mana Mama dan Papanya berada.

"Ma, ini loh yang namanya Leeandra." Mbak Nadine mengenalkan Leeandra pada sosok wanita yang terlihat dingin nan angkuh.

"Oh, yang ini?" tanya dengan mata yang menyapu penampilan Leeandra dari ujung rambut hingga ujung kaki. "Kamu siapanya Rizal?" Wanita itu bertanya sembari membenarkan letak kacamata minusnya.

Cerita Ci(n)ta Sang Asdos ✔ (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang