Namjoon dan Seokjin sedang makan malam bersama di rumah. Keheningan memenuhi ruangan dan hanya terdengar suara sendok yang bersentuhan dengan piring. Jungkook seperti biasa hanya berdiri di belakang Seokjin. Tiba-tiba saja Namjoon menghentikan makannya.
"Aku tahu kau bosan dirumah seharian. Aku berencana ingin mengajakmu berlibur, apa kau suka?" Ucap Namjoon.
Mata Seokjin membulat. Selama beberapa tahun menikah dengan Namjoon, dia tidak pernah mengajak Seokjin berlibur. Sehabis menikah saja tidak ada yang namanya bulan madu.
"Ya. Tetapi apakah tidak akan mengganggu pekerjaanmu?"
"Aku sudah menyusun jadwal kerjaku. Dan aku sudah memesan tempat untuk berlibur. Sekarang hanya tinggal keputusanmu saja."
"Baiklah. Aku senang bisa menghabiskan waktu bersamamu" Seokjin tersenyum manis kepada Namjoon.
Hati Jungkook seperti ada yang mempercikan sedikit percikan api, yang membuat hatinya menjadi agak kepanasan. Tetapi sebenarnya dirinya juga senang melihat Namjoon bisa memeperlakukan Seokjin dengan lembut.
---------------------
Untuk beberapa hari ke depan, Namjoon sengaja mengosongkan jadwalnya. Dia melakukan itu semua untuk menghabiskan waktu bersama dengan istrinya, Seokjin. Mungkin Namjoon baru sadar bahwa istrinya itu butuh udara segar di luar rumah, sehingga memutuskan untuk memberi sedikit hadiah kecil untuk Seokjin dengan cara berlibur.
Namjoon sudah menghubungi pihak villa yang berjarak agak jauh dari kota. Villa itu merupakan villa pribadi Namjoon. Daerahnya berada di pinggiran pulau kecil dan pulau tersebut memang tempat wisata yang dimiliki Namjoon. Pulau itu sengaja ditutup untuk beberapa hari ke depan, sehingga tidak ada yang akan mengusik liburan mereka.
Seokjin kini sudah siap dan mereka akan segera berangkat. Namjoon dan Seokjin berada di mobil yang berbeda. Entah kenapa memang Namjoon tidak pernah satu mobil dengan istrinya itu jika berpergian untuk urusan pribadi. Berbeda jika menghadiri acara pesta atau sebangsanya, justru Namjoon mengharuskan Seokjin untuk satu mobil dengannya.
Seokjin ditemani oleh satu supir dan tentu saja Jungkook sebagai pengawal pribadinya selama perjalanan. Seokjin menaiki mobil limo, karena Namjoon yang memerintahkan sehingga Seokjin hanya menurut saja.
Selama di perjalanan Seokjin memerintahkan Jungkook untuk duduk di kursi belakang. Alasannya adalah agar Jungkook bisa melayaninya selama di perjalanan. Walaupun sebenarnya Seokjin memang ingin di dekat Jungkook selama perjalanan.
"Ahhh, silau sekali. Bisa kah penghalang ini ditutup agar sinar dari depan tidak masuk ke dalam?" Ujar Seokjin yang mengeluh tentang penghalang antara kursi penumpang dan pengemudi.
"Baik tuan" Sang supir pun menutup penghalang tersebut.
Sesaat penghalang itu tertutup, Seokjin langsung berpindah duduk di sebelah Jungkook dan menjatuhkan kepalanya di pundak Jungkook.
Jungkook awalnya tersontak kaget, tetapi lama kelamaan dia hanya tersenyum melihat tingkah Seokjin itu.
"Tuan, mobil tuan Namjoon ada di depan, bagaimana jika dia melihat?" Bisik Jungkook pelan.
"Tidak akan, dan juga....." Seokjin melirik ke arah mata Jungkook.
"Sudah ku katakan jangan bicara formal"
"Eheemm.. baiklah tu-..... Seokjin"
Beberapa menit setelahnya, mata Seokjin sudah tertutup dan dia tertidur pulas di pundak Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Can't Love [ NamJin X JinKook ]
FanfictionNamjoon adalah ketua mafia yang terkenal di Seoul. Tidak ada yang berani melawannya, bahkan kelompok mafia pun takut untuk berurusan dengannya. Dia terkenal dengan sifat kejamnya yang tidak sungkan untuk membunuh seseorang, jika dia tidak suka. Namj...