Chap 24

2.4K 237 20
                                    

Namjoon telah kembali dari perjalanan bisnisnya. Malam ini Namjoon mengajak Seokjin untuk menjadi partner ke acara pesta. Ini adalah pertama kalinya Namjoon mengajak Seokjin, semenjak kejadian terror yang menyebabkan Seokjin masuk rumah sakit.

Saat ini Namjoon dan Seokjin berada di kursi penumpang belakang. Suasana hening menyelimuti mereka.

Tiba-tiba Namjoon memegang erat dagu Seokjin agar menatapnya.

"Permainan kita baru akan dimulai Seokjin. Kau siap?" Ucap Namjoon dengan tatapan tajam.

Badan Seokjin bergetar hebat. Matanya mengisyaratkan ketakutan yang luar biasa.

"Tidak usah takut sayang... asalkan kau tidak macam-macam, aku tidak akan melukaimu" Namjoon mengelus pipi Seokjin.

.

.

.

Mereka tiba di sebuah ballroom besar. Disana sudah terdapat banyak tamu. Seokjin selalu berada di sebelah Namjoon kemanapun Namjoon berjalan. Bodyguard mereka juga tidak berada jauh dari posisi mereka.

Jungkook berdiri di belakang Seokjin seperti biasa. Tanpa mereka sadari, Namjoon beberapa kali melirik ke arah Jungkook dan Seokjin.

Namjoon sedang mengobrol dengan beberapa client, dan Seokjin hanya diam berdiri disapingnya.

Tiba-tiba sebuah alaram pertanda bahaya berbunyi di ruangan itu. Semua orang menjadi panik.

Bodyguard mereka juga langsung bertindak untuk melindungi Namjoon dan Seokjin. Mereka digiring untuk menuju pintu keluar, dan disana sudah ada mobil mereka untuk mengantar mereka pergi dari gedung ini.

Jungkook terlihat was-was saat menuju pintu keluar. Lalu ketika mereka hampir sampai di pintu keluar, tiba-tiba Jungkook menarik tangan Seokjin dan menjauh dari kerumunan.

Para bodyguard yang fokus dengan penjagaan Namjoon tidak menyadarinya. Saat Namjoon sudah di dalam mobil, baru lah mereka sadar bahwa Seokjin tidak ada bersama mereka.

"Damn it!! Cari dia!!" Teriak Namjoon dengan nada marah nya. Mobil Namjoon sudah melesat pergi dari gedung tersebut, dan beberapa bodyguard lain masih tinggal disana untuk mencari Seokjin.

.

.

.

"Jungkook kau gila!!" Teriak Seokjin saat mereka sudah di dalam mobil yang telah disiapkan Jungkook.

"Kita harus kembali. Aku mohon..." Ujar Seokjin.

"Tidak Seokjin. Ini satu-satunya kesempatan kita"

"Ini belum terlambat Jungkook-ah. Kita masih bisa beralasan bahwa ada seseorang yang ingin melukaiku tadi, sehingga kau membawaku pergi terpisah." Ujar Seokjin dengan mata berkaca-kaca.

Jungkook tidak mendengarkan perkataan Seokjin, dan semakin menambah kecepatan mobilnya.

Seokjin tak henti-hentinya menangis. Dirinya sedang ketakutan besar. Baru pertama kali Seokjin benar-benar melarikan diri dari Namjoon.

Setelah kurang lebih satu jam, mereka sampai di depan bandara.

"Kita mau kemana?" Tanya Seokjin, dan Jungkook masih sibuk mengambil tas berisi peralatan yang diperlukan di kursi penumpang belakang.

"Pergi sejauh mungkin dari lingkugnan Namjoon. Dia memiliki mata di berbagai daerah bahkan diluar Negara. Dan kita akan ke tempat dimana Namjoon tidak akan menemukan kita" Jelas Jungkook.

Jungkook lalu meletakkan tangannya di pipi Seokjin, dan mengusapnya.

"Aku akan melindungimu, kau akan baik-baik saja." Ujar Jungkook lalu mengecup dahi Seokjin.

We Can't Love [ NamJin X JinKook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang