Chap 5

3.5K 328 21
                                    

Jungkook melepaskan bibirnya dari bibir Seokjin, ketika Namjoon mendekat ke arah Seokjin. Jungkook langsung berdiri ketakutan.

"Apa yang terjadi?" Ucap Namjoon panik sambil memegang pipi istrinya itu yang menjadi dingin seperti es.

"Tuan muda tidak bernafas tuan, saya hanya memberinya nafas buatan dan kami sudah memanggil paramedic." Jawab Jungkook dan Namjoon hanya diam saja.

Sesaat setelah menunggu, paramedic tiba dan langsung memberikan pertolongan pertama pada Seokjin. Paramedic mengerahkan semua tim nya untuk membantu Seokjin. Mereka memasangkan alat bantu pernafasan dan juga pendeteksi jantung. Melihat detak jantung Seokjin yang semakin lemah setiap detiknya, mereka mengeluarkan alat setrum, untuk menjaga agar detak Seokjin tetap terjaga.

Setelah ketegangan yang memakan waktu sejam tersebut, Seokjin segera dibawa ke rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut. Namjoon tetap berada di sisi istrinya itu dan selalu menggenggam tangannya. Sedangkan Jungkook, dia hanya bisa melihat Seokjin dibawa ke dalam ambulance dari jauh, dan dia mengikutinya bersama bodyguard lain dengan mobil dibelakang ambulance.

-----------------------

Dokter membawa Namjoon kedalam ruangannya, setelah menangani keadaan Seokjin yang bisa dibilang kritis itu. Selagi Namjoon berbicara dengan dokter, dia menyuruh beberapa pengawalan ketat diruang ICU dimana Seokjin dirawar secara intensif, termasuk Jungkook. Jungkook memandangi dari kaca sosok tuan mudanya yang tergeletak lemah ,dengan berbagai alat bantu untuk hidupnya disekelilingnya.

"Kami menemukan suntikan kecil di lehernya. Sepertinya istri anda ditembak dari jarak jauh menggunakan jarum suntik dengan ukuran yang kecil. Jarum suntik itu mengandung racun yang bisa melumpuhkan organ dalam tubuh dan mengehentikan kinerja jantung" Jelas Dokter.

Tangan Namjoon mengepal keras. Membayangkan Seokjin yang hampir mati karena ulah musuhnya. Ia tidak menyangka bahwa musuhnya akan berani menyerang istrinya itu. Selama ini mereka hanya akan langsung menyerang Namjoon. Dia pun menyesal telah membawa Seokjin ke dalam urusan bisnisnya.

"Untung saja sang pasien segera ditangani tim medis dan mendapatkan pertolongan. Jika tidak, hal ini bisa berakibat fatal." Lanjut sang dokter.

"Lalu bagaimana keadaannya sekarang?" Tanya Namjoon.

"Kami sudah mengeluarkan seluruh cairan yang mengandung racun ditubuhnya, serta memberinya obat didalam infus. Tetapi hal ini membutuhkan proses, karena racun yang masuk kedalam tubuh pasien telah mempengaruhi bagian organ dalamnya"

"Apakah dia akan baik-baik saja?"

"Kami akan berusaha yang terbaik untuk pasien, dan akan mengawasi perkembangannya 24 jam."

----------------------

Namjoon mendapat ijin dari pihak rumah sakit untuk memasuki ruang ICU. Sebenarnya hanya orang tertentu yang bisa memasuki ruang tersebut, tetapi namanya saja tuan besar Namjoon, apapun bisa dia lakukkan, apa lagi hanya untuk menemui istrinya yang masih sekarat itu.

Namjoon mengusap kening Seokjin dan mengecupnya. Dia mengelus-ngelus pipi Seokjin.

"Maafkan aku. Aku tidak akan membawamu ke dunia luar lagi."

Setelah Namjoon sudah selesai menemui Seokjin, dia segera keluar dari ruang ICU.

"Jaga dia selama 24 jam penuh. Jangan biarkan siapapun masuk, kecuali dokter dan suster yang merawatnya. Selain dokter dan suster itu, jangan ada yang masuk."

"Baik tuan" Jawab Jungkook.

"Aku akan pergi ke Jepang untuk beberapa hari. Laporkan perkembangan nya setiap saat kepadaku"

We Can't Love [ NamJin X JinKook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang