Chap 3

3.6K 363 29
                                    

Jungkook sudah mengenal lebih jauh mengenai kebiasaan Seokjin. Seokjin juga sudah tidak terlalu judes dan cuek terhadap Jungkook, tetapi juga tidak ingin banyak bicara terhadap Jungkook. Seokjin sendiri bukan tipe orang yang suka ramah tamah atau basa basi.

Jungkook selalu berada disamping Seokjin dan mengawalnya kemanapun Seokjin pergi. Walaupun Namjoon sangat posesif terhadap Seokjin, dan tidak sungkan-sungkan untuk membunuh orang yang berani menyentuhnya istrinya itu, Namjoon mempercayai Jungkook.

Jungkook memang orang yang dapat diandalkan untuk melindungi Seokjin, sehingga Namjoon tidak memiliki rasa cemburu ketika Jungkook berada disisi Seokjin.

--------------

Hari ini Namjoon tengah menghadiri pertemuan disebuah club. Seperti biasa, Namjoon menghabiskan beberapa botol alcohol untuk merayakan suksesnya kerjasama bersama client lain. Untuk perayaan seperti di club, Namjoon tentu saja tidak membawa Seokjin bersamanya, karena terlalu berisik dan berbahaya jika membawa Seokjin kesini.

Hari tengah malam, dan jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. Biasanya Namjoon berpesan kepada Seokjin untuk tidur duluan dan tidak perlu menunggunya, tetapi hari ini Namjoon tidak berpesan apa pun, dan tentu saja Seokjin tidak berani untuk pergi tidur duluan.

Seokjin menunggu Namjoon diruang keluarga. Dia duduk dengan bertahan membuka matanya agar tetap terjaga.

"Apakah sebaiknya tuan muda pergi tidur duluan? Tuan besar mungkin hanya lupa tidak memberitahu anda untuk tidak menunggunya" Ucap Jungkook tiba-tiba yang tidak tega melihat mata Seokjin yang sedari tadi memejamkan matanya, dan kemudian membukanya lagi dengan perasaan takut.

"Sebentar lagi" Jawab Seokjin singkat.

Setelah setengah jam berlalu, tiba-tiba Seokjin mendengar mobil Namjoon yang tiba di halaman rumah. Langsung saja Seokjin berdiri dan siap menyambut suaminya itu di depan pintu.

Seokjin membukakan pintu dan langsung diserang dengan tubuh Namjoon yang memeluk Seokjin.

Seokjin mengerutkan hidungnya seraya mencium aroma alcohol yang menyengat dihidungnya. Namjoon benar-benar mabuk berat kali ini.

"Hey baby.... Kau menungguku?~~" Ucap Namjoon dengan nada setengah sadar.

"N-namjoon... kau mabuk..." Jawab Seokjin sedikit ketakutan. Dan kali ini Seokjin menyesal tidak pergi tidur lebih awal.

"why? Aku tak boleh mabuk?" Jawab Namjoon.

Tiba-tiba Namjoon mencium bibir Seokjin dengan kasar.

"Hmph...." Seokjin tidak bisa menghindar dan berusaha mendorong Namjoon.

Bukannya Namjoon melepasnya, tetapi malah menyeret kedua tubuh mereka keatas sofa, tanpa melepaskan ciumannya di bibir Seokjin.

Seokjin kehabisan nafas karena mulutnya dikuasai oleh Namjoon. Saat tubuh Seokjin jatuh diatas sofa dan tubuh Namjoon berada diatasnya, Namjoon melepaskan ciumannya dan langsung menyerang leher Seokjin.

!!Warning!!

Jungkook melotot terkejut dengan adegan panas kedua majikannya itu. Diruangan itu hanya ada mereka bertiga, dan Jungkook tidak tahu harus bagaimana. Akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkan ruangan dan pergi menuju dapur. Tidak mungkin Jungkook menyaksikan adegan live panas Namjoon dan Seokjin.

Sementara Namjoon masih memberikan beberapa tanda hickey dileher Seokjin. Suara baju sobek terdengar diruangan, dan baju Seokjin sudah berada dilantai.

"N-namjoon... bisakah kita...dikamar..." Mohon Seokjin sambil membawa kesadaran Namjoon ke keadaan normal.

"Aku sudah tidak sabar sayangkuuu..~~" Jawab Namjoon.

Kini Namjoon sudah melucuti semua pakaian Seokjin. Jujur saja, Seokjin sangat tidak nyaman dengan melakukannya disofa. Tetapi sekarang masalah utama bukan tempat dimana mereka akan melakukannya, tetapi bagaimana Namjoon akan melakukannya dalam keadaan mabuk berat seperti itu. Dalam keadaan sadar saja, Namjoon bisa berlaku kasar terhadap Seokjin, apalagi dengan keadaan mabuk seperti ini.

Seokjin kini bergetar ketakutan ketika Namjoon melepas celananya serta miliknya dan memperlihatkan senjatanya yang siap dimasukkan kedalam Seokjin.

Tanpa aba-aba atau persiapan lagi, Namjoon memasukkannya dengan kasar dalam sekali tancap.

"Aaahhh!!!!" Seokjin berteriak kesakitan.

Sungguh perih bukan main. Mata Seokjin tertutup kaerna reaksi sakitnya dan mengeluarkan cairan bening dari matanya yang tertutup itu.

Namjoon menggerakkan miliknya yang berada didalam lubang Seokjin dengan cepat dan kasar.

"N-namjoon...... s-stop...." Lirih Seokjin yang sudah tidak kuat lagi. Ini sungguh hubungan sex yang menyakitkan baginya.

"Baby kau terlalu sexy....~~~~~" Namjoon tidak berhenti dan masih menikmati miliknya yang bergerak ketat didalam Seokjin.

Seokjin sudah pasrah dan hanya mendesah kesakitan. Bagi Namjoon mungkin itu adalah desahan kenikmatan, tapi bagi orang lain yang mendengarnya, itu adalah desahan menyakitkan. Dan orang lain yang mendengar hal itu adalah Jungkook.

Jungkook berada di dapur sambil menutup matanya. Dia mengetahui bahwa Seokjin saat ini sedang tersiksa. Tetapi apa daya.... Jungkook hanya seorang pengawal pribadi Seokjin. Dia tidak bisa mencampuri urusan hubungan keluarganya dengan Namjoon.

Tiba-tiba saja handphone Namjoon bordering. Beberapa kali Namjoon tidak mendengarnya, tetapi setelah berdering cukup lama akhirnya Namjoon berhenti dengan aktifitas sexnya.

"Ya?"

"Baiklah, tunggu disana"

Namjoon mengakhiri panggilannya dan menatap istrinya yang terkapar lemah. Dia mengusap dahi Seokjin yang dibanjiri keringat. Seokjin yang setengah sadar masih memfokuskan dirinya dalam menghirup oksigen yang dirasa berat untuk didapatkan.

Namjoon menciup kening Seokjin dan mengusap poninya yang basah karena keringat.

"Jungkook..!" Teriak Namjoon .

Jungkook langsung berlari kala mendengar tuan besarnya memanggil.

"Ya tuan?"

"Tolong bawa Seokjin ke kamarnya dan bantu dia. Aku harus ke China malam ini."

"B-baik tuan" Jawab Jungkook dengan nada kagetnya.

Namjoon langsung mengenakan pakaiannya dan pergi meninggalkan ruang tamu.

Jungkook langsung melepaskan jasnya dan menutupi tubuh Seokjin. Dia mengangkat tubuh Seokjin dan membawanya kekamar.

Jungkook meletakkan tubuh Seokjin dengan pelan. Beberapa menit kemudian Jungkook kembali dengan handuk kecil dan sebaskom air hangat.

Jungkook mengusap handuk kecil tersebut ke seluruh bagian tubuh Seokjin. Seokjin sendiri sudah terlelap karena kelelahan. Atau bisa dikatakan kesakitan.

Setelah selesai membersihkan tubuh Seokiin dan mengenakan piyama ke tubuh tuan mudanya itu, Jungkook menyelimuti Seokjin dan segera pergi.

Baru saja membalikkan badan, sebuah tangan menahan Jungkook. Jungkook menoleh dan melihat tangan Seokjin menahan bagian ujung jari jemari Jungkook. Tangannya kelihatan begitu lemah.

"Tetap disini....." Lirih Seokjin lembut.

To Be Continue.....~~

See yaaaa <3 ^^^

:D

We Can't Love [ NamJin X JinKook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang