Seokjin meraih tangan Jungkook yang sedikit gemetaran. Bagaimana tidak, baru saja Seokjin memberi pertanyaan yang sangat menggoda hasrat Jungkook.
Seokjin mengecup lembut tangan Jungkook, lalu mengusap lembut punggung tangan itu.
"Jangan gemetar. Aku tak akan memintamu melakukannya sekarang" Ucap Seokjin lalu dia meninggalkan kamar mandi.
Seokjin meminta para pembantu menyiapkan makan malam dipinggir kolam renang. Dia sedang berada di mood liburan, sehingga ingin melakukan hal yang tidak biasanya. Lagi pula kolam renang di villa itu sangat bagus, berbeda dengan kolam renang dirumah yang sudah sehari-hari Seokjin lihat.
Jungkook sedang membakar daging di sebuah panggangan untuk Seokjin, dipinggir kolam renang. Sesekali Jungkook melirik ke arah Seokjin yang memandangi daging itu. Mata Seokjin berbinar-binar selama melihat daging, dan asap-asap yang ditimbulkan dari daging yang dibakar Jungkook itu.
Saat beberapa bodyguard meninggalkan tempat, dan hanya tinggal Jungkook dan Seokjin saja, Jungkook meletakkan daging yang sudah matang itu dipiring dan memberikannya pada Seokjin.
"Selamat makan tuan Seokjin" Ucap Jungkook dan hanya dibalas senyuman oleh Seokjin.
Seokjin terlalu lapar dan langsung melahap daging itu dengan potongan yang besar.
"Hmmm. Ini enak sekali... kemari lah" Komentar Seokjin, lalu dia menyuruh Jungkook mendekatinya.
"Aaa..." Seokjin menyodorkan sepotong daging digarpu ke arah mulut Jungkook.
Setelah memastikan tidak ada yang meperhatikan mereka, Jungkook menerima suapan itu dengan semangat. Lalu tiba-tiba Seokjin mengecup pipi Jungkook yang jaraknya memang sangat dekat dengan wajahnya.
"Datanglah ke kamarku nanti malam... aku akan menunggumu" Ucap Seokjin.
--------------------
Namjoon sedang berdebat dengan beberapa client di pertengahan meeting. Dan saat meeting itu selesai, Namjoon diberitahu oleh mata-matanya bahwa client tersebut merupakan utusan dari musuh bebuyutannya.
Hal ini tentu membuat Namjoon kesal. Tetapi juga dia beruntung bahwa temannya Hoseok memberitahunya. Dia memang tidak salah mempercayakan Hoseok sebagai mata-mata terbaiknya.
"Sudah lah. Aku yakin kamu pasti memiliki rencana untuk client itu. Tuan Namjoon tidak akan sebodoh itu kan." Ucap Hoseok setibanya dia dan Namjoon diruangan Namjoon.
"Haha.. tentu saja. Lalu, bagaimana dengan Mr.Yang? Apakah dia melakukan pergerakan lagi mengenai Seokjinku?"
"Aku dengar dia sedang sering bertemu dengan mafia-mafia asal Jepang. Oya, kau ingat bodyguard pribadinya bernama Taehyung?" Tanya Hoseok.
"Tentu saja. Aku tidak akan melupakan sorot matanya, saat aku membawa Seokjin dari tempat itu"
"Kemarin aku melihatnya disekitar kantormu ini. Sepertinya mereka benar-benar menginginkan Seokjin. Jika tidak, mereka tidak akan senekat ini menampakkan diri di wilayahmu"
"Tolong kau terus awasi mereka. Aku akan melakukan segala cara untuk melawan mereka"
"Namjoon-ah. Apa kau pernah berfikir bahwa ada orang lain yang juga menginginkan Seokjinmu itu? Kau tau sendiri kan, Seokjinmu itu yah...memang memiliki aura memikat. Aku pikir kamu terlalu fokus pada musuh satumu itu" Tanya Hoseok.
"Aku tidak ingin lengah megnenai gerak-gerik Mr.Yang itu. Jadi apa salahnya jika aku terlalu fokus padanya?"
"Hmm.. baiklah terserah kamu saja. Kalai begitu aku pergi dulu, masih banyak hal yang perlu ku urus." Lalu Hosesok pergi meninggalkan ruangan Namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Can't Love [ NamJin X JinKook ]
FanfictionNamjoon adalah ketua mafia yang terkenal di Seoul. Tidak ada yang berani melawannya, bahkan kelompok mafia pun takut untuk berurusan dengannya. Dia terkenal dengan sifat kejamnya yang tidak sungkan untuk membunuh seseorang, jika dia tidak suka. Namj...