2. Introduce, Ellen's circle

2.1K 451 34
                                    

Yeaaay! Thx u for the votes and comments. Met bacaa, luvvv!

***

"Saat kau sampai di Incheon airport, kedua orang terdekatku akan menunggumu disana. Mereka tidak akan memakai papan nama seperti orang-orang karena aku yakin mereka akan langsung mengenali wajahmu, Suzy. Jadi, untuk berjaga-jaga kau harus menghapal wajah Soojung dan Minho melalui gambar yang kukirim. Ingat, jangan menggoda kekasihku!"

---

Suzy mengingat-ingat pesan yang di sampaikan Ellen padanya tadi, sebelum ia masuk kedalam pesawat. Saudaranya itu memang sudah sampai di New York kemarin sore dan meminta Suzy untuk menyusulnya di bandara. Suzy ingat, bagaimana ia memeluk Ellen sekencang-kencangnya karena itu adalah kali pertama dirinya bertemu kembali dengan Ellen setelah bertahun-tahun terlewatkan. Ellen bahkan sampai memarahinya dengan kasar karena ia tidak melepas pelukan itu. Suzy bingung, kenapa pribadi Ellen berbanding terbalik dengan miliknya padahal mereka adalah saudara kembar...

Setelahnya, Suzy mengantarkan Ellen ke hotel--karena tidak mungkin membawa Ellen pulang bersamanya kerumah, hal itu bisa merusak rencana mereka-- lalu, pada pukul sepuluh malam setelah pesan-pesan apapun telah diberikan Ellen padanya, gadis itu mengusir saudaranya keluar dari kamar hotelnya.

Suzy mendengus ketika bayangan itu kembali muncul dipikirannya, "Dia benar-benar Ellen yang ku kenal." Gerutunya sambil menunggu antrian bagasi nya. Pesawatnya sudah landing lima belas menit yang lalu dan sekarang dirinya sedang menunggu koper yang dibawa bersamanya tadi. Tidak ada barang-barang spesial didalamnya selain beberapa pakaian sehari-hari--tidak dibawanya semua karena Ellen kekeuh menyuruhnya memakai pakaian gadis itu yang di lemarinya--, beberapa buku dan juga boneka kesayangannya.

Kakinya melangkah mengambil tas kopernya, kemudian berjalan ke tempat dimana Minho dan Soojung telah menunggunya. Ellen sudah memberitahu jadwal penerbangan Suzy, dan mereka bilang akan datang dua puluh menit sebelum pesawat yang ditumpangi Suzy landing karena bagaimanapun selain Suzy merupakan adik kembar dari Ellen, gadis itu juga sama sekali belum pernah datang lagi ke Korea. Suzy mengedarkan pandangannya kesekeliling, memindai satu persatu orang-orang yang berada disekitarnya, namun ia tidak menemukan dua orang yang sama seperti difoto yang diberikan Ellen padanya.

"Apa aku melupakan wajah mereka berdua ya?" Gumamnya, saat menyadari jika dua wajah yang diingatnya itu tak nampak batang hidungnya. Langkah kakinya terhenti, kemudian tangannya bergerak merogoh tas crossbody miliknya untuk mengambil selembar foto yang diberikan Ellen padanya tadi dan setelah menemukan foto itu senyuman diwajah Suzy terbit. Dengan kepala masih terarah pada foto, tangannya mengambil gagang koper miliknya untuk kembali berjalan. Namun, karena matanya tidak menatap kearah depan alhasil gadis itu malah menumbur sesuatu didepannya hingga menyebabkan tubuhnya terjerembab dan foto yang dipegangnya terlepas.

"Duh, sial!" Umpatnya ketika terjatuh. Tangannya bergerak mengusap-usap sikunya yang sempat terpelatuk lantai dengan meringis.

"Kau baik-baik saja?"

Satu suara bass membuat Suzy menyadari jika yang ditabraknya tadi bukanlah sesuatu, melainkan seseorang. Kepalanya otomatis mendongak dan melihat sosok laki-laki dengan earphones bewarna hitam di lehernya sedang mengamati foto yang terlepas dari pegangannya selama beberapa detik sebelum akhirnya kedua mata bulatnya menatap mata tajam milik lelaki yang ditabraknya barusan.

"Maafkan aku, aku tidak melihat kedepan sehingga tidak tahu kalau kau berada didepanku." Suzy buru-buru bangkit kemudian menundukkan kepalanya sesaat.

Lelaki itu menatap Suzy dengan pandangan tak terbaca, lalu kembali menatap foto yang dipegangnya. Saat lelaki itu kembali menatap gadis didepannya, senyum diwajahnya tiba-tiba saja merekah seolah baru saja mendapatkan kabar bahagia. Dengan tetap mempertahankan senyuman di wajahnya, lelaki itu mengulurkan foto milik Suzy yang tadi dipegangnya, "Kau baik-baik saja?"

Spring Blooming #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang