11. Baking

2.1K 492 83
                                    

"Kim Myungsoo, apa yang kaulakukan disini?" Tanya Suzy. Tangan kanannya bergerak membuka daun pintu itu lebar-lebar.

Tubuhnya masih bergeming kala Myungsoo melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah meskipun si tuan rumah belum mempersilahkannya untuk masuk.

"Kau tidak masuk?" Myungsoo menolehkan kepalanya menatap Suzy yang masih berdiri ditempatnya semula. Sedangkan laki-laki itu sudah duduk di sofa leter L dengan kedua tangan lurus dengan bahunya.

Suzy menoleh, menggerakkan ujung sudut bibirnya naik keatas dengan keheranan. Bukankah seharusnya dia yang berbicara seperti itu, ya?

"Kau main asal masuk saja padahal ini rumah orang lain." Ia mendesis. Kemudian menutup pintu utama dan berjalan mendekat ke laki-laki itu.

"Kau bukan orang lain untukku." Ucap Myungsoo dengan santai. Menggunakan satu tangannya, Myungsoo menarik Suzy hingga terjatuh duduk tepat di sebelahnya. "Ibumu bekerja di firma hukum milik keluargaku."

"Tetap saja itu tidak sopan." Suzy menghela napas, "Kau harus tahu beberapa aturan dalam hidup ini, Myungsoo." Lanjutnya.

Suzy tidak menyadari kalau satu tangannya masih berada digenggaman Myungsoo sampai saat Myungsoo menarik Suzy mendekat hingga memupuskan jarak diantara mereka. Gadis itu meneguk saliva nya dengan kering. Sekering otaknya memikirkan balasan dari ucapan Myungsoo padanya.

"Kau bisa melanggar beberapa aturan dalam hidup ini, Suzy." Kata Myungsoo.

Suzy berdeham, "W-what do you mean?"

Sepasang manik mata hitam milik Myungsoo mengunci manik mata coklat milik gadis didepannya. Alih-alih menjawab pertanyaan Suzy kepadanya, Myungsoo malah memberi Suzy sebuah pertanyaan yang jawabannya tentu saja sudah diketahui semua orang dengan jelas.

"Kau menyukai Ellen?"

Suzy mengangguk tanpa berfikir, "Tentu saja, kau aneh sekali." Suzy mendengus, "Aku akan menuruti apapun keinginan Ellen selagi aku bisa. Ellen adalah kakakku dan sebagai adiknya aku harus menghormatinya. Kenapa kau bertanya?" Kening Suzy berkerut saat fokusnya kembali pada si pemilik mata tajam nan hitam pekat itu.

"Karena aku menyukaimu."

"Kau menyukai Ellen." Ralat Suzy.

Tentu saja, bagaimana Myungsoo bisa lupa kalau dia itu deeply in love with Ellen? Bagaimana juga Myungsoo--

"Aku menyukaimu. Bukan Ellen." Manik mata hitam Myungsoo turut membenarkan apa yang laki-laki itu katakan. Membuat Suzy menggigit bibirnya,

"Aku--"

"Kau tidak bisa menyukaiku karena Ellen membenciku. Begitu kan?" Myungsoo menyela.  Kesepuluh jemari Myungsoo terulur dan berada disisi wajah Suzy, lalu kembali bersuara, "Kau tidak harus menekan perasaanmu demi Ellen, Suzy. Ini yang kukatakan soal melanggar aturan itu."

"A-aku tidak menyukaimu." Suzy mendesah. Ditatap sebegitu dekatnya oleh laki-laki setampan Myungsoo membuat keadaan jantungnya tidak membaik. Dan, keningnya mengernyit saat melihat Myungsoo tersenyum miring. Suzy menambahkan, "Aku serius."

"Benarkah?"

Suzy mengangguk.

Ada jeda sebelum Myungsoo kembali berkata, "Ayo kita buktikan apa kau benar-benar tidak menyukaiku."

Spring Blooming #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang