She saved everyone, but couldn't save herself. - Roses and Sunshines.
***
"Hei, berhentilah menangis..." Soojung menepuk punggung Suzy yang sedang menangis memeluknya. Gadis itu sedang berusaha menenangkan adik kembar dari sahabatnya itu yang menangis sejak lima menit yang lalu. Isak tangis itu tidak mau berhenti meskipun air mata sudah tidak mengalir lagi. "Berhenti menangis..." Ulang Soojung kembali.
Choi Minho, menatap punggung yang masih bergetar itu dengan tangan terkepal. Sosok Suzy yang lebih 'manusiawi' tentu saja mau tak mau membuat semua yang dekat dengan Ellen merasa asing dan juga entah mengapa suara tangis itu terdengar begitu memilukan ditelinga Minho dan Soojung.
"Apa aku harus memberi Myungsoo pelajaran?" Pertanyaan Minho barusan langsung membuat dua gadis didepannya menjawab bersamaan.
"Tentu saja!"
"Jangan!"
Suzy mengurai pelukannya, kedua mata seperti bulan sabit itu nampak menyedihkan karena sembap. Suzy menjalankan tangannya untuk mengusap sisa air mata yang membasahi kedua pipinya pelan. Dengan suara serak nya, gadis itu kembali berbicara, "Jangan lakukan apapun padanya."
"Tapi dia telah menciummu sembarangan!" Soojung menyentak dengan suara sedikit lebih tinggi dari sebelumnya. Kedua matanya menatap Suzy dengan pandangan tidak percaya karena apa yang diucapkan gadis itu barusan.
"Dan dia telah mencium kau sebagai Ellen, Suzy." Tambah Minho. Sedikit tidak terima karena Suzy malah menyuruhnya melepaskan orang itu begitu saja. Sedangkan, dirinya tahu gosip apa yang akan tersebar besok. Bisa saja orang-orang mengira dia dan Ellen-nya sudah berakhir oleh sebab itulah dia tidak melakukan apapun kepada Myungsoo.
Suzy menghela napas, "Ini akan menjadi masalah yang panjang kalau sampai pihak universitas tahu. Ellen, Kau dan laki-laki itu bisa saja terkena hukuman." Jelasnya.
Tentu saja, berkelahi di wilayah Universitas ataupun di luar Universitas akan terkena sanksi tegas jika sampai pihak Universitas mengetahui nya. Mau tak mau Minho menyetujui hal itu, begitupun dengan Soojung. Bahkan, dalam kondisi seperti ini, Suzy masih bisa memikirkan hal yang tepat sehingga tidak akan menimbulkan masalah untuk siapapun.
"Seandainya aku menyusulmu ke kelas, kau tidak mungkin berakhir di cium oleh Kim Myungsoo." Soojung mengeluh. Mulai menyesali pilihannya untuk menunggu Suzy di kantin daripada menyusul gadis itu dikelas bahasa inggrisnya. Alasan yang mendasar adalah karena Soojung malas bertemu--atau melihat laki-laki bernama Kai.
Minho juga tampak mengusap wajahnya sesaat sebelum berkata, "Aku juga. Seandainya aku tidak menelpon Ellen. Atau setidaknya, aku menyusulmu dulu baru menelpon Ellen..."
"Sudahlah... Tidak pa-pa." Suzy tersenyum, mencoba mengatakan kalau dia benar-benar tidak masalah karena dua orang itu tidak menyusulnya. Walaupun jauh didalam hatinya, menyesali kejadiaan di koridor tadi.
"Omong-omong, mengapa si Kim itu sampai berani menciummu didepan banyak orang, Suzy?" Soojung bertanya. Dia nampak antusias karena dia pun sama sekali tidak menyangka Kim Myungsoo akan senekat itu. Ditambah, laki-laki itu tahu kalau Suzy bukanlah Ellen.
Suzy menatap bergantian keempat manik mata milik Soojung dan Minho dengan menggigit bibir bawahnya. Kedua sahabatnya di Seoul ini tentu saja penasaran, karena tidak mungkin Kim Myungsoo asal menciumnya didepan umum seperti tadi itu. Ia menghela napas, "Aku melihat Myungsoo dan Jiyeon berciuman."
Soojung membelakakan matanya, "Jiyeon-- Park Jiyeon? Gadis menel itu? Anggota kelompok pirang?"
Suzy tidak tahu nama panjang Jiyeon itu siapa, namun dia mengangguk saat Soojung menyebutkan nama kelompok pirang. "Umm... Aku tidak sengaja melihatnya, kau tahu--gadis pirang itu tiba-tiba datang dengan teman-temannya dan..." Suzy menggigit bibir bawahnya. Dirinya merasa tidak sanggup melanjutkan kalimatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Blooming #1
Fanfic×series pertama dari novel "One day in summer"× [PRIVATE PUBLISH] Suzy dan Ellen merupakan kembar identik yang terpaksa berpisah ketika kedua orang tua mereka bercerai. Namun, hubungan keduanya masih terjalin erat hingga sekarang walaupun jarak dan...