21. Spring Blooming

2.6K 437 45
                                    

Tanpa menunggu lama lagi, Sehun langsung melesatkan mobilnya menuju rumah sakit dimana sepupunya Kang Minhyuk berada. Jika pesan yang dikirimnya tadi tidak kunjung di balas, Sehun tahu pasti gadis itu sedang sibuk memeriksa pasien-pasiennya. Dan Sehun adalah tipikal orang yang tidak bisa menahan rasa penasarannya. Sehingga dia membutuhkan sesuatu untuk menghentikan rasa penasarannya, dan Minhyuk adalah tempat terbaik untuk menjawab rasa penasarannya.

Dibelokkannya mobil memasuki basement rumah sakit, Sehun melepaskan sabuk pengaman dan menuruni mobilnya. Dirinya berjalan masuk ke gedung rumah sakit setelah membunyikan lock pada mobilnya.

"Dokter Kang sedang berada dimana?" Tanya Sehun pada wanita muda yang bertugas sebagai resepsionis.

Rambut wanita muda itu tergelung rapi kebelakang, matanya masih tertumpu pada layar komputer didepannya saat Sehun tiba-tiba bertanya. Si wanita resepsionis nampak terkejut ketika mendongak dan mendapati wajah tampan Sehun disana.

"Ya?"

Sehun mengulangi, "Dokter Kang sedang berada dimana?"

"Oh." Si wanita resepsionis itu ber-oh, kemudian melihat sesuatu pada layar komputernya, "Dokter Kang di Lantai tiga."

Sehun mengangguk, menampilkan senyuman manisnya kemudian berucap, "Terimakasih."

Kedua tungkai panjang Sehun melangkah dengan pasti menuju lift yang berada diujung ruangan, masuk kedalam lift tersebut kemudian jari telunjuknya menekan angka tiga.

Kaki kanan Sehun bergerak mengetuk-ngetuk lantai lift, sedangkan kedua tangannya ia sembunyikan didalam kantung celana. Mata Sehun menatap kearah plang nomor yang menunjukkan lift sedang berada di lantai berapa dengan tak sabaran.

Dan, pada saat lift berbunyi Ding!!! kemudian pintu nya terbuka, Sehun langsung bergegas keluar.

***

"Sstt..." Myungsoo menaruh jari telunjuknya pada bibir Suzy, "Aku tidak menerima penolakan." Lanjutnya dengan suara pelan.

Myungsoo kemudian membawa jemarinya menangkup pipi Suzy, lalu membawa bibirnya bergerak mengecup bibir gadis itu pelan.

"Ibu akan mencariku jika dia pulang dan menemukan aku tidak ada di rumah. Bibi juga belum kembali..." Suzy mendesah. Dilihatnya jam pada dinding yang menggantung, sebentar lagi Han Sora akan pulang.

"Aku akan meminta izin." Ucap Myungsoo dengan santai. Satu tangannya merogoh ponsel dari dalam saku celana, lalu mencari nomor kontak Han Sora yang memang sudah lama ada di ponselnya. Myungsoo bangkit dari duduknya, berjalan sedikit menjauh dari Suzy.

Suzy menghela napas, menatap punggung Myungsoo dengan pasrah. Lelaki itu tidak bisa ditolak dan harus mendapatkan apa yang dia mau. Dan untuk mendapatkan yang dia mau, Myungsoo rela menelpon Ibunya untuk mendapatkan izin.

Ia memegangi keningnya pelan saat tiba-tiba kepalanya terasa sedikit pusing dan pandangannya mengabur.

Kenapa ini tiba-tiba? Bukankah dia sudah meminum obatnya? Batin Suzy.

Suzy memejamkan matanya untuk menetralisir denyutan nyeri yang menyerang kepalanya secara tiba-tiba itu. Suzy menarik napasnya dalam-dalam.

"Suzy, Bibi Han sudah memberikan izin." Myungsoo berbalik, mengucapkan kalimatnya dengan nada senang. Ekspresinya berubah serius saat melihat bibir Suzy yang tiba-tiba pucat, "Kau kenapa?" Tanya Myungsoo panik. Kesepuluh jemarinya menyentuh pipi Suzy, memerhatikan wajah cantik yang kini terlihat pucat.

Namun, sebisa mungkin Suzy menampilkan senyuman nya. Suzy menggeleng, "Tidak. Aku hanya sedikit mual saat membayangkan Ellen yang berada lama diatas pesawat." Bohongnya.

Spring Blooming #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang