20. Jealousy Incarnate

2K 452 42
                                    

"Jaga dirimu baik-baik, mengerti?" Kata Ellen pada Suzy sambil memeluk Suzy.

Suzy mengangguk pelan, namun raut wajah sedih itu begitu kentara menghiasi wajah cantiknya. Pelukan itu berakhir ketika Minho menginterupsi dengan suaranya, mengatakan kalau Ellen telah sampai pada waktunya. Ellen menatap Soojung yang menampilkan raut wajah yang sama dengan apa yang ditampilkan Suzy, kemudian memeluk gadis itu selama dua detik, "Ajak Suzy bergaul, Jung. Dan jangan menggoda Oh Sehun." Kata Ellen, ia melirik lelaki bernama Oh Sehun yang berdiri disamping Suzy melalui ekor matanya.

"Tsk! Baiklah, baiklah. Aku tidak akan mengganggunya lagi." Soojung memutar bola matanya.

"Aku sudah menjodohkan dia dengan Suzy."

"Leen..." Suzy mendesah malas, lalu melirik tidak enak kearah Sehun, "Jangan dengarkan Ellen, Sehun. Dia memang suka semaunya."

"Aku serius." Ellen berdecak kesal.

Sehun tersenyum. Dimasukkannya kedua tangan kedalam saku bomber hitamnya lalu berujar santai, "Aku tidak keberatan." Yang langsung mendapatkan respon senang dari Ellen.

"Ketika aku kembali, kalian harus sudah berpacaran. Mengerti?"

Suzy memutar bola matanya dengan ekspresi jengah. Seraya satu tangannya langsung membalikkan tubuh sang kakak kembarnya, "Kau harus segera masuk jika tidak ingin dalam masalah, Leen."

"Baiklah, baiklah."

Suasana di airport hari ini cukup legang tidak sepadat seperti saat menjemput Ellen waktu itu. Beberapa orang nampak mengantri untuk menunjukkan tiket pesawat serta passport mereka, Ellen melambaikan tangannya lalu mengikuti beberapa orang tersebut.

Semenghilang punggung Ellen, Suzy menoleh kearah tiga orang yang juga ikut berdiri disampingnya. Tangan Suzy mengeratkan slingbag nya ketika merasakan ponsel miliknya kembali bergetar. Ponsel itu sebenarnya sudah bergetar sejak tadi, namun karena suasana sedang tidak mendukung akhirnya Suzy mengabaikan panggilan tersebut, dan sekarang ponselnya kembali bergetar. Suzy merogoh benda persegi itu dari dalam kantung slingbagnya, kemudian kedua pupil matanya mendapati nama Myungsoo yang menari-nari disana. Kepala Suzy sedikit mendongak dan langsung bertemu wajah Sehun yang sedang menatapnya dengan senyuman.

"Siapa?" Tanya Sehun.

"Umm..." Suzy memutar otaknya. Tidak mungkin jika dia mengatakan yang menelponnya ini adalah Myungsoo karena Soojung dan Minho juga sedang berdiri bersama mereka. Dan akan menjadi buruk jika kedua orang itu tahu soal ini.  "Teman. Temanku di kampus."

Soojung mengernyitkan keningnya, "Siapa temanmu selain aku?"

Benar saja. Hanya Soojung teman Suzy disini. Jadi, wajar saja gadis itu bertanya siapa teman lainnya. Suzy berfikir sejenak, kemudian langsung meneruskan kalimatnya ketika terbesit satu orang di dalam benaknya, "Eunbi."

"Eunbi?" Soojung menaikkan kedua alisnya. Lalu, menoleh kearah Minho, "Kau tahu?"

Minho mengedikkan bahu, "Kau yang satu jurusan, kenapa malah bertanya padaku?"

Soojung menaikan bibirnya keatas dengan tangan mengepal sambil melakukan gerakan seperti ingin memukul kearah laki-laki bermarga Choi itu. Jika dia tidak ingat tatakrama dan sopan santun, sudah dilayangkannya pukulan itu kepada Choi Minho. Soojung, kembali melayangkan tatapannya kepada Suzy sambil bertanya, "Siapa dia?"

"Teman di materi kuliah bahasa inggris, Soojung. Kau mungkin tidak tahu."

Dan sudah pasti tidak akan tahu... Tambah Suzy dalam hati.

"Yang mana itu, Suzy?"

"Rambut berkuncir, berkawat gigi dan berkacamata."

"OH MY GOD!" Soojung menutup mulutnya menggunakan dua tangan. "Kau berteman dengan orang seperti itu? Oh my god, aku ingin pingsan sekarang."

Spring Blooming #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang