{20} Liburan (2)

570 43 1
                                    

Yoo Jung terbangun dari tidurnya. Terlihat ia bersandar pada bahu Jimin dan Jimin masih merangkulnya hingga sekarang. Akhirnya ia berbicara, hanya J-Hope uang tidak tertidur sekarang karena ia menyetir.

"Oppa, kau sudah bergantian dengan Suga Oppa?" Tanya Yoo Jung.

"Eoh, Yoo Jung-ah. Waeyo? Kamu bisa tidur lagi. Sebentar lagi sampai." Jawab J-Hope. Yoo Jung memajukan dirinya agar lebih dekat dengan kursi kemudi di depannya.

"Oppa, mau bergantian denganku? Aku dan Doyeon belum punya SIM, tapi kita berdua sudah bisa membawa mobil." Kata Yoo Jung sambil terkekeh.

J-Hope pun tertawa. "Kalian berdua serius?"

"Eoh. Kalau mau, hentikan mobilnya sekarang." Ujar Yoo Jung dan J-Hope pun melakukan itu.

Keduanya bertukar tempat tanpa membangunkan seorang pun yang sedang tertidur.

"Kalian belajar dimana? Jin dan Taehyung bilang Doyeon tidak bisa mengendarai mobil." Kata J-Hope.

Yoo Jung tertawa. "Aku diajari Doyeon. Doyeon belajar sendiri diam-diam. Sebelum Jin Oppa dan Tae Oppa bisa mengendarai mobil."

"Kamu cukup stabil membawa mobil. Keren." Puji J-Hope.

"Oppa, jangan tidur, eoh? Aku tidak tahu dimana rumah Nenekmu." Kata Yoo Jung.

"Eoh, Yoo Jung-ah. Di depan nanti kita belok kanan lalu aaat belokan keempat, kita belok kiri." Balas J-Hope.

Tak terlalu lama, Yoo Jung sudah berhasil mengantarkan semuanya ke depan gerbang rumah Nenek Jung. Ia dan J-Hope pun membangunkan yang lainnya.

"Kita sudah sampai. Ayo turun."

Jungkook yang pertama kali terbangun dan langsung membangunkan Jimin.

"Jimin-ah, istrimu menyetir mobil." Kata Jimin.

"Mwo?!" Ya, Jimin langsung membuka matanya dan melihat Yoo Jung di depan membuatnya menggelengkan kepalanya. "Hyung, kenapa membiarkan Yoo Jung menyetir?" Omel Jimin pada J-Hope.

"Dia cukup stabil dalam menyetir, kok. Keren." Puji J-Hope lagi dan Yoo Jung tersenyum.

"Kau belum ber-SIM, kan? Kenapa menyetir?" Omel Jimin lagi.

"Gwaenchanha. Aku berani menyetir karena sudah masuk dalam wilayah pedesaan dan tidak ada polisi pasti." Jelas Yoo Jung.

"Tapi, tetap saja, Yoo Jung-ah. Kau bisa saja—"

"Gwaenchanha. Jangan marahi aku seperti itu. Urusan kita yang tadi belum selesai." Potong Yoo Jung.

Jimin terkekeh kesal. "Jadi kamu mau memperbesar ini?" Jimin membuka pintu mobil dan keluar setelah J-Hope keluar dari mobil. Ia membuka bagasi mobil dan mengambil barang-barang miliknya tanpa menurunkan barang-barang Yoo Jung.

Semuanya pun ikut turun dan mengambil barang-barang mereka di bagasi.

"Yoo Jung-ah, nanti kedua kakakku hang mengangkat punya kita." Bisik Doyeon dan Yoo Jung pun tersenyum bangga pada Doyeon.

Setelah seluruh barang diturunkan, J-Hope pun memasuki rumah Neneknya sambil berteriak.

"Halmeoni, bogoshipo!" Seru J-Hope mengejutkan Neneknya. Ia langsung memeluk Neneknya.

Benar-benar penantian yang cukup lama untuk melihat Neneknya lagi. Sudah dua tahun J-Hope tidak menghampiri Neneknya walaupun Ayah, Ibu dan Noona-nya rutin mengunjungi kampung.

"Hoseok-ah, sudah lama sekali ya." Nenek terdengar sangat semangat dapat memeluk cucunya lagi.

"Hobi Oppa sangat dekat dengan Neneknya ternyata." Bisik Doyeon pada Yoo Jung.

Be My ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang